Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Demo 4 November, Transjakarta dan KRL Tetap Beroperasi Normal

Kompas.com - 04/11/2016, 08:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Operasional dan layanan bus transjakarta serta kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek tetap normal pada Jumat (4/11/2016). Layanan transportasi publik itu dipastikan tidak terganggu jalannya demonstrasi yang dilakukan sejumlah organisasi masyarakat di pusat kota Jakarta.

PT Transjakarta tetap mengoperasikan 1.100 unit kendaraannya pada Jumat. Jika terjadi kepadatan lalu lintas yang mengganggu perjalanan, skema pengalihan rute juga disiapkan.

koridor yang diprediksi akan bermasalah antara lain Koridor 1 Blok M-Kota, Koridor 2 Pulogadung-Harmoni, dan Koridor 3 Pasar Baru-Kali Deres.

Direktur Operasional Transjakarta Daud Joseph mengatakan, jika lalu lintas tersendat karena adanya demo 4 November, Koridor 1 menuju Kota akan dialihkan melewati Jalan Abdul Muis, lalu ke Jalan Budi Kemuliaan jika terjadi kepadatan di Monas.

Sementara itu, yang ke arah Blok M akan dialihkan ke Juanda, lalu Pasar Baru, melewati Gunung Sahari dan masuk Koridor 1 melalui Jalan Proklamasi.

Untuk Koridor 2, dari arah Pulogadung akan dilewati Sawah Besar menuju Harmoni. Begitu juga ke arah Harmoni, akan melewati Gunung Sahari tanpa melewati Pejambon.

Adapun Koridor 3 Kalideres-Pasar Baru bisa diperpendek sampai Harmoni. Beberapa rute terusan seperti PGC-Ancol, Kampung Rambutan-Ancol, dan Pinang Ranti-Kota kemungkinan akan dikurangi jumlahnya.

Namun, jika dikurangi, masih ada Koridor 9 yang melewati Semanggi dan Koridor 7 serta Koridor 5 bisa menampung penumpang dari Ancol.

Joseph mengatakan, pihaknya memiliki command center yang akan mengatur pergerakan bus transjakarta. Sebelum terjadi kemandekan, command center bisa mengantisipasi dengan menginstruksikan pengalihan.

Kemudian, jika penumpang harus turun dari bus sebelum mencapai tujuan. Pihaknya akan melakukan pengawalan supaya penumpang bisa berganti moda transportasi dengan mudah.

Joseph menegaskan, PT Transjakarta akan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Jika terjadi lonjakan penumpang, kemungkinan untuk menggunakan bus transjakarta tanpa transaksi uang elektronik juga dipertimbangkan.

KRL beroperasi normal

Vice President Corporate Communication PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa membantah isu yang menyebut KRL tidak akan berhenti di sejumlah Stasiun seperti Juanda, Gondangdia dan Cikini, karena adanya demo 4 November.

Kendati demikian, sebagai antisipasi, PT KCJ akan menambah personel pengamanan di Stasiun Juanda, Gondangdia, Manggarai, Tebet, Sudirman, Palmerah, Tanah Abang, dan Bekasi.

Seperti di Stasiun Juanda yang semula dijaga 14 personel keamanan, ditambah menjadi 34 personel.

Begitu pula di 7 stasiun lainnya akan menyesuaikan. Adapun untuk kereta api (KA) eksekutif yang biasa diberangkatkan dari Stasiun Gambir, akan diberlakukan berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara.

Penumpang yang sekiranya tak bisa naik dari Stasiun Gambir, bisa naik dari Stasiun Jatinegara.

Senior Manager Humas DAOP 1 PT KAI, Sapto Hartoyo menyebut KA yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara besok adalah Argo Muria, Argo Dwi Pangga, Argo Parahiyangan, Tegal Bahari, Argo Jati, Taksaka, Argo Anggrek, Cirebon Ekspress, Bangunkarta, Argo Sindoro, Argo Bima, Gajayana, dan Argo Sembrani.

Sapto mengimbau, penumpang yang akan naik dari Stasiun Jatinegara untuk berangkat seperti biasa dan tiba di stasiun 30 menit sebelum keberangkatan. Stasiun Gambir dengan Stasiun Jatinegara biasanya ditempuh hanya 10 menit. Demo besok dipastikan tidak akan berpengaruh banyak terhadap perjalanan.


Kompas TV Demo 4 November, Polri: Tak Perlu Ada Kekhawatiran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com