JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyempatkan mampir ke salon di tengah kampanyenya di Rusun Apron, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2016) siang.
Saat berjalan-jalan melihat kios tempat usaha warga, Sandiaga diminta masuk ke Salon Indah. Di sana, ia ditawari creambath. Sandiaga bersedia dan juga meminta hair tonic.
Seorang pegawai salon bernama Hendrik pun dengan malu-malu melayani Sandiaga.
"Cukup kan waktunya? Wah udah lama nggak creambath nih," ujar Sandiaga.
Sandiaga langsung berbaring di tempat keramas. Sandiaga mengaku sangat menikmati pijatan Hendrik di kepalanya.
Sambil terpejam, ia bertanya ke Hendrik soal Salon Indah. Hendrik adalah salah satu dari tiga pegawai Mami Indah sang pemilik salon.
Hendrik mengaku sudah mulai melayani perawatan rambut selama 20 tahun.
"Langganan sini biasa dari (pegawai) tempat karaoke, Pak," kata Hendrik.
Setelah mencuci rambut sambil memijat kepala Sandiaga, Hendrik pun membalutkan handuk ke kepala Sandiaga dan mengarahkan Sandiaga ke kursi salon.
Namun Sandiaga tak jadi creambath karena keterbatasan waktu. Dia hanya minta dibalurkan hair tonic.
Sandiaga sempat terbelalak saat melihat cairan yang diteteskan di kepalanya adalah penghapus cat kuku.
"Hah? Kok nail remover? Yang ada rontok dong rambutku," kata Sandiaga.
Tapi Hendrik langsung memastikan bahwa isi dalam botol itu adalah hair tonic.
Setelah selesai, Sandiaga meminta asistennya untuk membayar.
Meski awalnya dijanjikan layanan gratis, namun asisten Sandiaga tetap membayar Rp 50.000.
"Keren kan rambutku jadi mohawk," kata Sandiaga.
Dia mengatakan, jika dikembangkan, salon kecil seperti Salon Indah bisa menyerap banyak tenaga kerja.