Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah Tewas di Galian Proyek di Serpong

Kompas.com - 24/11/2016, 15:18 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Dua anak laki-laki, yakni Carol (7) dan Auliyah Hamzah Utomo (6), ditemukan tewas di genangan air galian proyek pembangunan kantor pemerintah di Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (23/11) pagi.

Keduanya diduga tenggelam karena tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

Kepala Bagian Humas Kota Tangerang Selatan Ajun Komisaris Mansuri mengatakan, kedua jenazah anak itu ditemukan oleh para pekerja proyek tersebut pada pukul 07.30 WIB. Salah satu jenazah terlihat mengambang di permukaan air sedalam sekitar 2 meter itu. Ketika diangkat, saksi melihat ada dua pasang sandal sehingga saksi mencari lagi di dalam galian dan ditemukan satu lagi jenazah anak lainnya.

"Setelah itu saksi melapor ke Polsek Serpong. Tidak ditemukan tanda-tanda luka penganiayaan di tubuh korban. Jenazah korban segera dibawa ke RSU Tangerang untuk diotopsi," kata Mansuri.

Lokasi proyek pembangunan kantor pemerintah itu berada di samping Pasar Modern BSD City. Areal proyek tampak masih bisa dimasuki orang dari luar. Pintu utama ditutup tripleks, tetapi tidak rapat. Selain itu, terdapat lubang-lubang di pagar yang masih dapat dimasuki orang, terutama anak-anak. Lubang galian tempat ditemukannya jasad anak-anak itu berada di halaman gedung.

Selain itu, di luar pagar tampak ada pengerjaan gorong-gorong yang juga tidak ditutup sama sekali. Pengerjaan gorong-gorong ini menyisakan lubang sepanjang sekitar 10 meter yang penuh terisi air, yang tidak diketahui kedalamannya.

Kondisi ini berpotensi membahayakan, terutama bagi anak kecil, karena tidak ada pengamanan sama sekali. Dalam kondisi gelap, misalnya, orang bisa jatuh atau terpeleset karena lubangnya tidak terlihat.

Salah seorang warga yang membuka warung tepat di depan gedung itu, Akso (63), mengatakan, Selasa sore, dirinya masih melihat anak-anak tersebut bermain di depan proyek gedung itu. Mereka bermain bola saat hari hujan.

"Namanya anak-anak, ya, biasa bermain seperti itu. Setelahnya, saya tidak tahu lagi. Tetapi, memang bahaya ini kalau tidak ditutup. Proyek gorong-gorong juga sama, lubangnya terbuka seperti itu," ungkap Akso.

Seorang warga setempat, Nalam (55), mengemukakan, anak yang bernama Carol atau biasa dikenal dengan Jacko tersebut sempat dicari-cari keberadaannya pada Selasa malam.

"(Ia) sempat dicari di sekitar sini juga. Orang-orang sini nyari sampai ke gorong-gorong, tetapi tidak ketemu. Ternyata ada di dalam," ujarnya. (UTI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 November 2016, di halaman 27 dengan judul "Dua Bocah Tewas di Galian Proyek".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com