JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta, Darusallam, mengatakan, keluarganya ada yang menjadi korban terbakarnya kapal Zahro Express. Dia mengaku sempat sulit mencari informasi soal kejadian tersebut ke Pemprov DKI.
"Pengalaman saya ketika koordinasi dengan teman-teman Pemprov, itu susah ketemu. Saya minta harus ada penyebaran informasi yang cepat kalau ada kejadian seperti itu, khususnya untuk keluarga korban," ujar Darusallam kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (4/1/2017).
Darusallam mengatakan, hal ini agar keluarga korban tidak khawatir. Dia pun menceritakan kondisi keluarganya yang menjadi korban kebakaran kapal tersebut.
Para korban merupakan keluarga sepupunya yang berjumlah lima orang. Istri dan anak terakhir sepupunya sudah ditemukan dalam kondisi selamat. Dua anggota keluarga ditemukan tewas terbakar, dan satu orang lagi belum ditemukan.
Dia meminta keluarga korban tidak dibebankan oleh biaya perawatan di rumah sakit. Selain itu, dia meminta Pemprov DKI memberikan trauma healing jika ada anak-anak yang menjadi korban.
"Jangan sampai ketika dia keluar dari rumah sakit, masih ada beban yang ditanggung," ujar dia.
Sebelumnya, kapal penumpang Zahro Express terbakar saat mengangkut ratusan penumpang menuju Pulau Tidung, Minggu (1/1/2017). Kapal tersebut sering melayani perjalanan wisatawan ke area sekitar Kepulauan Seribu.
Para penumpang adalah wisatawan yang ingin berlibur pada awal 2017 ini. Namun, dalam perjalanan ke Pulau Tidung, kapal terbakar di tengah laut.
Berdasarkan data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 23 orang meninggal dunia. Sebagian penumpang lainnya selamat, luka-luka dan ada juga penumpang yang hilang.