Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok yang Pakai "Selotip Ajaib" dan Kapok Bicara Sembarangan

Kompas.com - 09/01/2017, 12:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali memohon maaf kepada umat Islam karena telah membuat kegaduhan akibat ucapannya mengutip ayat suci saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menyampaikan hal tersebut saat menyambangi Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal dan menemui pengasuhnya, KH Nuril Arifin atau Gus Nuril. Ahok berjanji tak akan berbicara sembarangan lagi.

"Ini ada hikmahnya, kapok saya (bicara sembarangan)," kata Ahok kepada Gus Nuril, di Jalan Sodong Utara, Cipinang, Jakarta Timur, Senin (9/1/2017).

Di sisi lain, Ahok mengaku tengah belajar memperbaiki tutur katanya. Ia kini lebih mengendalikan tutur kata kepada orang lain. Bahkan, sambil berguyon, Ahok menyebut sudah membeli "selotip ajaib" yang dapat mengendalikan pembicaraannya.

"Sekarang saya sudah pakai 'selotip ajaib' kok. Belinya di Lindeteves Glodok," kata Ahok tertawa.

Sementara itu, Gus Nuril menyebut banyak hikmah yang dapat diambil dari kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok. Menurut dia, karena kasus tersebut, dirinya membentuk Patriot Garuda Nusantara (PGN).

Komunitas itu merupakan perkumpulan elemen pemuda dari berbagai suku dan agama dengan satu tujuan, yakni melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Indonesia, kata dia, bukan hanya dimiliki oleh satu golongan saja. Terlebih golongan yang berniat melakukan makar terhadap pemerintahan resmi Indonesia.

"Kalau sampeyan (Ahok) enggak ngomong keras begitu, banyak ormas yang enggak punya pekerjaan. Baguslah itu," kata Gus Nuril.

"Waduh kalau Gus yang ngomong itu, oke. Tapi saya enggak berani komentari itu, nanti saya digugat lagi ke Bareskrim," kata Ahok tertawa. (Baca: Kasus Dugaan Penodaan Agama oleh Ahok di Mata Warga Pulau Pramuka)

Ahok menjadi terdakwa atas kasus penodaan agama karena mengutip ayat surat Al-Maidah saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu. Ahok telah menjalani sidang sebanyak empat kali.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 155 KUHP tentang Penodaan Agama.

Kompas TV Ahok Minta Dukungan untuk Debat Kandidat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com