JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengubah desain lokomotif kereta MRT Jakarta dari model lama yang menyerupai jangkrik, agar terlihat lebih sporty. Keputusan ini, lalu menuai reaksi beragam dari warga ibu kota.
Kompas.com pun mencoba mencari tahu tanggapan masyarakat DKI dengan memperlihatkan kedua desain lokomotif MRT, baik yang lama dan baru.
Salah satunya kepada Maria(36). Perempuan yang bekerja sebagai penjual kosmetik kecantikan di Mal Central Park, Jakarta barat ini menilai bahwa desain lama lebih bagus daripada yang baru.
Ibu tiga anak ini malah menganggap persoalan desain bukan masalah utama.
"Desain itu nomor dua yang penting keselamatan dan kenyamanan penumpang serta tidak cepat rusak," ujar Maria kepada Kompas.com, Kamis(19/01/2017).
Lagipula, lanjut dia, pergantian desain malah akan membuat boros anggaran. Menurut Maria, perubahan tersebut biasanya diikuti dengan penambahan biaya.
Pendapat berbeda datang dari Anton (36). Pria yang sehari-hari bekerja sebagai desain proyek di sebuah perusahaan di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat ini mengaku bahwa desain model baru lokomotif MRT lebih bagus.
"Desain yang lama jelek banget, nilainya sekitar 6. Sementara desain baru lebih bagus dan nilainya 8," ujar Anton.
Meski begitu, Anton berharap agar tidak ada penambahan biaya dalam perubahan desain kereta kepala MRT.
(Baca juga: Ini Asal-usul Perubahan Desain Lokomotif MRT "Jangkrik")
Senada dengan Anton, Miko (20) juga menganggap desain kepala MRT yang baru lebih bagus.
Walau demikian, mahasiwa semester enam jurusan Biotek Universitas Atma Jaya Jakarta ini tidak menilai desain sebagai masalah penting bagi proyek MRT.
"Paling penting nanti adalah soal ketepatan waktu setelah MRT beroperasional nanti. Lalu, seberapa besar kapasitasnya dan berapa harga tiketnya, " ujar Miko saat ditemui di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.