Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Evaluasi Nilai PHL yang Tak Diperpanjang Kontraknya

Kompas.com - 20/01/2017, 18:03 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) DKI Jakarta Premi Lasari telah berkomunikasi dengan Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana terkait polemik perekrutan petugas harian lepas (PHl) DKI Jakarta.

Adapun Ali dimintai penjelasan mengenai sistem perekrutan serta solusi untuk permasalahan tersebut. Salah satunya PHL dari Kecamatan Jatinegara yang Kamis kemarin mengadu ke Plt Gubernur DKI Sumarsono.

Dari diskusi yang dilakukan, Dinas Lingkungan Hidup akan kembali mengevaluasi nilai para PHL yang tak diperpanjang kontraknya. Nilai para PHL itu akan diurutkan dengan PHL lain yang telah sebelumnya telah mendapatkan perpanjangan kontrak.

"Jadi hasil pertemuan kemarin, Wakil Dinas Pendidikan akan melihat kembali nilai mereka. Misalnya ada 100 pelamar yang daftar, sedangkan yang dibutuhkan 90, 10 urutan terbawah pasti tidak diterima," ujar Premi kepada Kompas.com di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).

Premi menambahkan, jika nantinya diantara PHL tersebut memiliki nilai tinggi, maka petugas itu akan diberikan prioritas dalam perekrutan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup pada April 2017.

"Nanti ada evaluasi terhadap yang sudah bekerja dan pasti akan ada pengurangan. Mereka akan ikut seleksi dan diprioritaskan untuk bulan Maret," ujar Premi. (Baca: Dipecat Tanpa Penjelasan Setelah 20 Tahun Jadi PHL...)

Pekan ini, sejumlah PHL dari berbagai daerah sepert Marunda, Johar Baru, Jatinegara, dan Matraman datang ke Balai Kota untuk mengadu kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.

PHL tersebut merasa ada kejanggalan dalam sistem perekrutan yang sekarang dilimpahkan ke pihak kelurahan. Sebelumnya sistem perekrutan dilakukan suku dinas masing-masing daerah. (Baca: Pemprov DKI Selidiki Indikasi Kecurangan Perekrutan PHL)

Kompas TV Lurah Rekrut Warga Jadi Petugas PPSU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com