JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Bachtiar Nasir memenuhi panggilan pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya, Rabu (1/2/2017). Tiba di depan gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum sekitar pukul 10.00, Bachtiar didampingi tim kuasa hukum GNPF.
Bachtiar menceritakan sedikit perihal pertemuan dengan para tersangka makar yang akan jadi fokus pertanyaan penyidik.
"Saat itu saya diundang sebagai pembicara pada haul Bung Karno di Universitas Bung Karno, cuma itu saja," kata Bachtiar.
Ia mengaku diundang oleh panitia yang ia kurang ketahui. Bachtiar juga tidak menyebut tanggalnya, namun ia memastikan pertemuan tersebut berlangsung sebelum aksi 411 atau 4 November 2016.
"Saya hadir dan ingin mendengarkan dan acaranya juga di aula kampus. Acaranya mendengarkan, saya juga disuruh membuat statement, dan saat itu saya cerita saya orang Luar Batang dan ada penggusuran," ujar Bachtiar.
Bachtiar tidak bisa memastikan siapa saja di antara para tersangka makar yang hadir dalam pertemuan itu. Kata Bachtiar, tidak ada pembicaraan soal aksi maupun pencabutan amandemen UUD 1945.
"Intinya gini, atas nama Ketua GNPF, saya berharap apa yang sudah kita jalankan dengan penuh kedamaian ini kita alokasikan agar bangsa ini bisa lebih kuat, bisa lebih bersatu lagi, bisa lebih bersinergi lagi, dan tidak ada kegaduhan-kegaduhan yang membuat kontraproduktif dan memancing emosi," ujarnya.