JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, membantah anggapan beberapa pihak yang menyebut dia tidak tahu banyak tentang Jakarta. Soalnya, dia berasal dari Belitung Timur.
"Banyak orang bilang saya enggak mengerti Jakarta. Orang selalu pikir saya dari Belitung, enggak," kata Ahok kepada warga di sela-sela kampanyenya di Jalan Cipinang, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (2/2/2017).
Ahok menjelaskan, sejak kelas 1 SD, dia sudah bolak-balik Belitung Timur-Jakarta. Ia kemudian bersekolah di SMA di Jakarta, begitu pula saat menempuh pendidikan S-1 dan S-2. Ahok kemudian bekerja dan menikah di Jakarta juga.
"Anak saya semua lahir di Jakarta kok. Orang saja ngomong saya dari Belitung melulu, asli Belitung, bener," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Pada kesempatan itu, Ahok juga menyosialisasikan program penanggulangan banjir kepada warga setempat. Ia juga meminta warga untuk segera mengurus sertifikat kepemilikan lahan.
Pemprov DKI Jakarta sudah membuat program pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
"Jadi, saya temukan kasus, oknum pejabat kami itu malakin masyarakat. Jadi, ada tanah, kalau mau disertifikatin enggak bisa, tetapi kalau lewat calo bisa, tetapi dipotong 20-30 persen. Makanya, saya ubah aturannya," kata Ahok.
Menurut Ahok, memimpin Jakarta merupakan hal yang mudah.
"Asal berani pecat orang saja, sama kami enggak main suap. Enggak ada yang susah sebenarnya," kata Ahok.