Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Koridor XIII Ciledug-Tendean dengan Motor (3)

Kompas.com - 03/02/2017, 17:58 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jalan layang khusus bus Transjakarta koridor XIII (Ciledug-Tendean) belum sepenuhnya rampung. Masih terlihat sejumlah pekerja sedang merapikan halte ataupun jalan.

Kompas.com pada Jumat (3/2/2017) siang mencoba menelusuri koridor tersebut menggunakan sepeda motor di jalur reguler. Penelusuran dimulai dari Halte TransTV yang terletak di Jalan Kapten Tendean.

Pada tulisan bagian pertama, perjalan penelusuran dari Halte Tendean ke Halte Transjakarta CSW.

 

Baca: Menyusuri Koridor XIII Ciledug-Tendean dengan Motor (1)

Pada bagian kedua, dari Halte Mayestik menuju Halte Seskoal.

Baca: Menyusuri Koridor XIII Ciledug-Tendean dengan Motor (2)

Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke Halte Cipulir. Halte ini berada persis di depan Pasar Cipulir. Tangga untuk menaiki halte ini belum selesai dibangun. Namun, dari bawah sudah terlihat bagunan halte. Untuk ke Halte Cipulir dari halte Seskoal membutuhkan waktu tempuh sekitar 2 menit.

Sesudah melihat dari bawah Halte Cipulir, Kompas.com kembali melanjutkan perjalanan menuju halte Swadarma. Untuk ke halte ini jarak tempuhnya sekitar 2 menit dari Halte Cipulir.

Halte yang terletak di persimpangan Swadarma ini kondisinya belum selesai dibangun. Bagian dasar tangganya pun belum nyambung. Selain itu, bagian atap jembatannya juga belum terpasang.

Perjalanan kembali dilanjutkan untuk menuju halte JORR. Namun, halte itu belum ditemukan.

Seharusnya, berdasarkan rancangan Pemprov DKI, halte itu berada di dekat Gerbang Tol Ciledug. Namun, saat Kompas.com mencarinya tidak terdapat bangunan halte atau pun jembatannya.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Halte transjakarta CSW di Koridor 13, rute Ciledug - Kapten Tendean, Jakarta, Rabu (18/1/2017). Jalur transjakarta sepanjang 9,3 kilometer ini akan dilengkapi 12 halte dan direncanakan beroperasi mulai Juni 2017.
Setelah tidak berhasil menemukan halte JORR, perjalanan dilanjutkan menuju halte terakhir di Koridor XIII, yaitu halte Budi Luhur. Dari halte Swadarma ke halte Budi Luhur memerlukan waktu tempuh sekitar 7 menit. Halte itu berada di Jalan Adam Malik atau tepatnya di depan Universitas Budi Luhur.

Secara menyeluruh, halte tersebut pembangunannya sudah jadi, tapi belum sempurna. Ada dua halte dibangun berada persis di depan Universitas Budi Luhur. Halte itu posisinya berada di bawah, tepat di antara dua sisi jalan raya.

Dua bangunan halte membentang sekitar 200 meter. Baru ada sekitar delapan kipas angin yang masih terbungkus plastik terpajang di halte itu. Ada juga ruang untuk loket di dalamnya.

Bagian lantainya menggunakan material semen. Sementara itu, pegangan pagar di setiap sisinya tampak menggunakan besi. Cat abu-abu dipadu biru dan orange menghiasi warna halte tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com