Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Perpanjangan Jalur MRT Masih Tersendat di DPRD DKI

Kompas.com - 13/03/2017, 09:47 WIB
David Oliver Purba

Penulis

Kompas TV Sebanyak 29 bangunan dan halaman ruko di sepanjang Jalan Fatmawati Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, dibongkar oleh pihak Pemkot Jakarta Selatan, Selasa siang (28/2). Pembongkaran dilakukan karena lahan telah dibayarkan untuk proyek MRT.

Jalur itu beririsan dengan jalur Bundaran HI-Ancol Timur yang saat ini hendak dibangun sehingga jika pembangunan MRT masih terus dilakukan dinilai akan tumpang tindih.

Triwisaksana menilai, di jalur itu juga tidak diperlukan terlalu banyak moda transportasi karena tak banyak warga yang menggunakan.

DPRD DKI Jakarta saat ini tengah menyusun panitia khusus (pansus) guna membahas permohonan tambahan biaya perpanjangan pembangunan jalur MRT tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menghargai sikap anggota DPRD DKI yang kritis saat menanggapi permohononan tambahan biaya tersebut. Sumarsono mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan pembicaraan dengan DPRD terkait alasan permohonan tambahan biaya itu.

Sumarsono tidak mau berandai-andai jika DPRD DKI akan menolak pengajuan tambahan pinjaman tersebut. Dia ingin berusaha memberi pemahaman kepada DPRD DKI tentang pentingnya perpanjangan jalur dengan mengajak mereka melihat langsung proyek pembangunan MRT.

Sumarsono mengatakan PT MRT juga akan memberi pemaparan tentang alasan perpanjangan jalur MRT hingga Ancol Timur. Dengan cara ini, Sumarsono berharap DPRD DKI bisa memiliki pemahaman yang sama dan menyetujui penambahan anggaran.

"Karena ternyata DPRD belum pernah turun ke bawah lihat konstruksi bangunan MRT. Makanya Selasa depan, sudah diagendakan, nanti bersama pimpinan DPRD akan kami tunjukkan apa yang sedang kami bangun," ujar Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (10/3/2017).

(baca: DPRD DKI Mulai Susun Nama Anggota Pansus MRT)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan belum mendapatkan laporan soal belum disetujuinya penambahan biaya pembangunan mass rapid transit (MRT) jalur Bundaran HI-Ancol Timur oleh DPRD DKI Jakarta.

Budi menyebut pihaknya akan meminta penjelasan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono untuk memperjelas masalah yang terjadi. Selain itu, Budi juga akan melakukan komunikasi dengan DPRD DKI Jakarta.

Saat ini pemerintah baru bisa mengerjakan pembangunan MRT tahap I dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 km. Tahap I ini direncanakan sudah mulai beroperasi pada Maret 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com