JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Makam Mbah Priuk, Wahyu, mengaku saat ini pihaknya tengah mengurus legalitas dan surat-surat tanah Makam Al-Habib Hasan bin Muhammad Al-Hadad alias Mbah Mbah Priuk yang tadinya dikuasai oleh ahli waris Mbah Priuk, yakni Habib Abdullah Alaydrus atau biasa dikenal Habib Sting.
Di atas tanah seluas 3,4 hektar itu, akan dibangun masjid, sekolah, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) hingga rumah pemotongan hewan (RPH).
"Rencananya setengah lahan ini nantinya akan dibangun masjid dan RPH juga," kata Wahyu kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2017).
Wahyu mengatakan saat ini ia sudah mengantongi master plan pembangunan Makam Mbah Priuk. Semua unsur dalam masterplan seperti masjid, dapur, dan kandang hewan, disesuaikan dengan keinginan Habib Sting dan para santrinya.
"Yang mendesain Pak Yori (Yori Antar), katanya andalannya Pak Ahok, Habib Sting ingin desain seperti di Istambul, Turki," ujar Wahyu.
Baca: Menengok Makam Mbah Priok yang Akan Jadi Wisata Religi Internasional
Saat ini, pengunjung hanya bisa melakukan ziarah makam dan beribadah. Namun nantinya, akan dibangun menjadi destinasi wisata ziarah standar internasional.
Aula dan halaman yang luas tetap dipertahankan, karena nantinya peziarah tetap bisa beristirahat dan beraktivitas di aula. Soal biaya pembangunan, kata Wahyu, kemungkinan akan berasal dari sumbangan dan bukan APBD.
"Kalau yang saya tangkap sih uang pembangunan bukan dari Pemprov, tapi CSR PT Pelindo II atau sumbangan dari orang-orang," katanya.
Sebagai permulaan, sebuah akses jalan dengan pembatas di tengah dan kanan kirinya. Pos masuk juga dibangun namun belum diaktifkan.
Di petak tanah yang berbatasan dengan Jakarta International Container Terminal (JICT) juga ada rawa yang sedang diuruk yang akan jadi lahan masjid apung berlantai satu.
Baca: Pembangunan Masjid di Makam Mbah Priok Tunggu Sertifikasi Lahan