Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seusai Lebaran, Lima Titik Pelintasan Akan Ditutup

Kompas.com - 19/06/2017, 16:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, Sabtu (17/6), mengungkapkan, seusai Lebaran 2017, Dinas Perhubungan DKI akan kembali melakukan penutupan lima pelintasan sebidang. Penutupan dilakukan bertahap hingga Agustus 2017.

Penutupan dilakukan sambil melihat kesiapan rekayasa lalu lintas, juga dampak terhadap lalu lintas di sekitarnya.

Kelima pelintasan sebidang yang akan ditutup itu merupakan kelanjutan dari surat Menteri Perhubungan kepada Gubernur DKI Jakarta No.KA.101/2/3PHB tahun 2015 tanggal 15 Desember 2015 tentang Penanganan Pelintasan Tidak Sebidang di Wilayah Provinsi DKI Jakarta. Surat yang ditindaklanjuti Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan itu mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI menutup 19 pelintasan sebidang yang telah dilengkapi dengan jalan layang ataupun terowongan.

Dari surat itu, lanjut Sigit, empat titik pelintasan sebidang sudah ditutup pada periode Desember 2016-April 2017, yaitu pelintasan sebidang di Jalan TB Simatupang, Pondok Kopi/Penggilingan, Jalan Pejompongan, dan Jalan Pasar Minggu.

Lima titik pelintasan yang segera ditutup bertahap seusai Lebaran adalah pelintasan sebidang di Jalan Bandengan Utara, Jalan KH Hasyim Ashari, Jalan Bandengan Selatan, Jalan Angkasa, dan Karet Bivak-Pejompongan.

Sampai akhir tahun 2017, kata Sigit, ke-19 titik pelintasan sebidang yang sudah dilengkapi jalan layang ataupun terowongan ditargetkan bisa ditutup. Itu karena jalur kereta harus steril sesuai dengan UU No 23/2007.

Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah, Kamis (15/6), menjelaskan, penutupan pelintasan sebidang di lima titik seusai Lebaran itu sifatnya masih uji coba. "Uji coba dilakukan selama sebulan. Apabila uji coba dinilai tidak berhasil, akan dibuka lagi," ujarnya.

Untuk penutupan pelintasan sebidang, ujar Saefullah, seharusnya dicari solusi lain. Ia mencontohkan, untuk jalan yang sudah padat, seperti Tanah Abang, sebaiknya jalan (track) kereta dibuat melayang. "Sementara ini ada keterbatasan dari PT KAI untuk anggaran. Jadi, kami yang membuat terowongan ataupun jalan layang. DKI akan membuat surat ke Kemenhub mengenai usulan itu untuk didiskusikan lebih dalam," kata Saefullah.

Untuk anggaran, lanjut Saefullah, jika diperlukan, DKI Jakarta bisa membantu PT KAI membangun trek melayang itu. "Yang paling aman memang trek kereta itu di atas. Jalan raya di bawah trek kereta," ujarnya.

Menurut Sigit, untuk penutupan lima pelintasan sebidang itu, Dishub DKI akan menyurvei di pelintasan, menghitung arus lalu lintas, menginventarisasi trayek angkutan umum yang ada sehingga akan ada data obyektif untuk membuat keputusan atas nasib pelintasan itu. (HLN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Juni 2017, di halaman 27 dengan judul "Seusai Lebaran, Lima Titik Pelintasan Akan Ditutup".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com