Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cilincing Disebut Telah Setuju dengan Desain Rumah Setelah Dibedah

Kompas.com - 06/07/2017, 22:27 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Supervisi Project PT Tatalogam Lestari, Aldo mengatakan, sebelum melakukan bedah rumah, pihaknya telah memberitahukan desain rumah yang akan dibangun kepada pemilik rumah yang mengikuti program bedah rumah.

Ditemui wartawan di RW 03 Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (6/7/2017), Aldo mengatakan, seluruh rumah dalam program itu memiliki desain yang sama yaitu memiliki satu kamar. Namun tidak memiliki platform atap dan kamar mandi.

Pintu dapur juga tidak disediakan. Pihaknya membangun rumah sesuai dengan luas tiap rumah. Rata-rata rumah yang dibangun seluas 50 meter persegi.

Aldo mengatakan, desain itu dibuat sesuai dengan perjanjian antara PT Tatalogam dengan Pemprov DKI Jakarta.

Baca: Warga Keluhkan Jumlah Kamar Tidur Jadi Hanya Satu Setelah Bedah Rumah

Adapun perjanjian dengan Pemprov DKI, PT Tatalogam memberikan paket bernama "Paket Putih". Dalam paket ini tidak menyertakan rangka platform dan pengecatan.

"Ada MoU. Kebetulan yang digunakan adalah paket putih yang tidak termasuk rangka platform dan cat. Makanya kami memberikan sebatas itu. Makanya kami bergabung dengan CSR lain. Perjanjian kerjasama seperti itu," ujar Aldo.

"Kami juga berharap kontribusi atau peran masyarakat supaya mereka bekerja lebih giat. Perekonomiannya lebih bagus untuk menambah hal yang kurang. Tujuannya juga seperti itu," ujar Aldo.

Sebelumnya warga yang mendapatkan program bedah rumah mengeluhkan pengerjaan dari program itu.

Kompas.com/David Oliver Purba Sebanyak 12 rumah yang masuk ke dalam program bedah rumah yang dicanangkan Pemprov DKI di Cilincing telah selesai dibangun, Selasa (30/5/2017)
Warga mengeluh rumahnya yang sebelumnya memiliki tiga kamar, kini hanya dibangun satu kamar. Begitu juga pintu dapur serta platform yang tidak dipasang oleh perusahaan CSR.

Terkait keluhan membayar instalasi listrik, Koordinator bedah rumah Cilincing, Marta menjelaskan biaya pemasangan listrik telah disepakati oleh warga.

Baca: Warga Keluhkan Program Bedah Rumah, Djarot Minta Mereka Bersyukur

Ia mengatakan, ada beberapa rumah yang sebelumnya belum dipasangi listrik. Warga tersebut meminta bantuan kepada pihak kelurahan agar aliran listrik segera dipasang.

Adapun administrasi ke pihak PLN dinilai saat itu cukup lama. Terlebih lagi saat itu mendekati Lebaran.

Atas kesepakatan bersama dengan warga, serta izin dari PLN, pihak kelurahan akhirnya memanggil ahli instalasi untuk memasangkan listrik ke rumah. Namun, warga enggan menyebut biaya pemasangan tersebut.

"Lalu ini di luar dari tim bedah rumah kami panggil ahli instalasi. Mereka warga bilang ya sudah pak. Pemasangan listrik kan harus ada sertifkat (rumah), ya kami bantu sementara. Teknisi mengerjakan dan dikenali sama mereka (warga)," ujar Marta.

Adapun program bedah telah berlangsung sejak 17 April. Ada lebih dari 80 rumah yang masuk dalam program bedah rumah Pemprov DKI. Kriteria rumah yang dibedah ialah pemilik rumah harus berasal dari masyarakat tidak mampu.

Kompas TV Apa yang Djarot Lakukan Untuk Kesehatan Warga Jakarta?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com