Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeroyokan Hermansyah di Mata Rizieq dan Polisi

Kompas.com - 13/07/2017, 11:35 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhirnya, penyebab penyerangan pakar telematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermansyah terkuak. Pihak kepolisian telah menangkap empat dari lima pelaku penusukan tersebut.

Mulanya, di media sosial tersiar kabar bahwa penyerangan terhadap Hermansyah diduga berkaitan dengan kasus pornografi yang menjerat Rizieq Shihab dan Firza Husein.
Sebab, di sebuah stasiun televisi swasta, Hermansyah pernah mengungkapkan bahwa chat WhatsApp berkonten pornografi yang diduga melibatkan Rizieq dan Firza adalah palsu.

Atas dasar itu, beberapa pihak mengait-ngaitkan penyerangan Hermansyah lantaran ada orang yang tidak senang dengan pakar telematika itu karena pernyataannya terkait kasus Rizieq.

Bahkan, Rizieq melalui rekaman suara yang beredar luas di media sosial ikut angkat bicara. Pimpinan Front Pembela Islam itu menduga Hermansyah diserang karena membela ulama yang dikriminalisasi.

Baca: Kronologi Penyerangan Hermansyah Menurut Para Pelaku

"Musibah pada beliau dari orang tak dikenal tak bisa dipisahakan dari keterlibatan beliau dari memberikan keterangan beliau sebagai saksi ahli bahwa chat fitnah yang ditujukan kepada saya adalah fitnah dan penuh rekayasa," ujar Rizieq dalam rekaman tersebut.

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Bachtiar Nasir dan Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman saat menjenguk pakar telematika Hermansyah yang kini dirawat di RS Hermina Depok akibat penyerangan pada Minggu (9/7/2017) pagi.KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Bachtiar Nasir dan Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman saat menjenguk pakar telematika Hermansyah yang kini dirawat di RS Hermina Depok akibat penyerangan pada Minggu (9/7/2017) pagi.
Rizieq meminta kepada aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelakunya. Bahkan, dia meminta laskar FPI dan para ulama tidak boleh membiarkan kebiadaban para pelaku yang telah menyerang Hermansyah.

Dia menduga, ada orang yang tidak senang dengan upayanya yang ingin berekonsiliasi dengan pemerintah untuk menghentikan penyidikan kasus pornografi.

Baca: Bachtiar Nasir Sebut Hermansyah Diserang karena Senggolan dengan Mobil Lain

"Jangan sampai ini merusak segala komunikasi yang sedang berjalan. Sebab komunikasi yang kita bangun tidak semua suka."

"Ada pihak yang ingin menggagalkan upaya rekonsiliasi yang kita bangun. Saya yakin musibah atas Bapak Hermansyah bagian dari upaya menghancurkan dialog yang kita bangun," kata Rizieq.

Pernyataan Rizieq tersebut langsung direspons oleh pihak kepolisian. Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan meminta masyarakat tidak menyangkut pautkan penyerangan Hermansyah dengan kasus yang menjerat Rizieq.

Baca: Kapolda Minta Penyerangan Hermansyah Tak Dikaitkan dengan Kasus Rizieq

Dia meminta masyarakat bersabar. Pasalnya, pihak kepolisian sangat serius dalam mengungkap kasus ini.

Akhirnya, pada Rabu (12/7/2017) dini hari, polisi menangkap dua dari lima pelaku penyerang Hermansyah. Mereka adalah Edwin Hitipeuw (37) dan Lauren Paliyama (31).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi meyakini kedua pelaku sebagai penyerang Hermansyah berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti yang dimiliki polisi.

Baca: Polisi Pastikan Tak Ada Masalah Utang antara Hermansyah dengan Para Pelaku

Selain itu, penyidik juga telah mendapat rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Dari CCTV dan keterangan saksi polisi membuat sketsa wajah pelaku hingga akhirnya bisa mengidentifikasi identitasnya.

Edwin dan Lauren ditangkap di Jalan Dewi Sartika, Depok, Jawa Barat. Dia ditangkap saat hendak pulang ke rumahnya setelah bersembunyi di Bandung. Setelah ditangkap, polisi langsung mengintrogasi keduanya. Keduanya mengaku tak kenal dengan Hermansyah sebelumnya.

Baca: Bagaimana Polisi Bisa Menangkap Pengeroyok Hermansyah?

Edwin dan Lauren juga tak tahu bahwa Hermansyah merupakan pakar telematika. Berdasarkan kesaksian keduanya, mereka menyerang Hermansyah secara spontan tanpa ada perencanaan sebelumnya.

Argo mengatakan, pengeroyokan terhadap Hermanysah ini murni karena senggolan mobil. Bukan terkait kasus pornografi yang menjerat Rizieq Shihab.

"Ya spontan. Diberhentikan, dia marah," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/7/2017).

Argo menambahkan, kedua pelaku bekerja sebagai debt collector. Sebelum peritiwa penyerangan terhadap Hermansyah mereka baru pulang dati tempat hiburan malam.

Baca: Istri Hermansyah Benarkan 2 Orang yang Ditangkap adalah Pengeroyok Suaminya

Kepada polisi, mereka mengaku tengah terpengaruh minuman keras saat mengeroyok Hermansyah. Adapun Hermansyah pada malam itu hendak pulang ke rumahnya di Depok sehabis merayakan ulang tahun istrinya, Irina.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com