Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik DKI: Siswa yang Menyaksikan Jadi Pelaku "Bullying" Non-verbal

Kompas.com - 17/07/2017, 17:04 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan, selain bullying verbal, para siswa-siswi yang berada di lokasi dan menonton tindakan bullying terhadap siswi SMP yang viral di media sosial termasuk dalam kategori bullying.

Sopan mengatakan, siswa-siswi yang berkumpul tersebut termasuk melakukan bullying secara non-verbal. Hal ini sesuai dengan definisi bullying dalam instruksi Gubernur DKI Jakarta No 15 Tahun 2016.

"Mereka melakukan bullying non-verbal yang nonton-nonton. Yang diam, merekam, dan nge-share," ujar Sopan saat dihubungi, Senin (17/7/2017).

Dalam Ingub, tindakan yang masuk ke dalam kategori non-verbal meliputi melihat dengan sinis, mengejek, mengucilkan seseorang, mengirimkan surat kaleng, mengancam atau mengintimidasi melalu media sosial atau sarana teknologi lainnya.

Baca: Polisi Usut Laporan Pem-bully-an terhadap Siswi SMP di Thamrin City

Dalam video bullying yang viral di media sosial, sekelompok siswi SMP mengelilingi seorang siswi yang sedang di-bully oleh dua siswa-siswi SMP. Tampak saat tindakan bullying terjadi, tak ada satupun siswa-siswi yang melerai.

Baca: 9 Pelaku Bullying di Thamrin City Dikeluarkan Sekolah, KJP Dicabut

Terdengar juga ejek-ejekan yang diteriakan kepada siswi korban bullying itu. Sejumlah siswa-siswi juga terlihat merekam adegan saat siswi yang di-bully mencium tangan dua orang siswa-siswi yang mem-bully-nya.

Tindakan bullying terjadi di Thamrin City, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/7/2017). Dinas Pendidikan dan polisi masih meminta keterangan dari sejumlah pihak yang terlibat dalam bullying tersebut.

Baca: Pelaku Bullying Siswi SMP di Thamrin City Punya Geng Sejak SD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com