DEPOK, KOMPAS.com - MF (19), mahasiswa Universitas Gunadarma yang menjadi korban perundungan atau bullying di kampusnya disebut merupakan mahasiswa yang rajin masuk kuliah.
Hal itu diceritakan oleh sang ayah, Mansur (67). Menurut Mansur, pernah beberapa kali MF pergi kuliah dalam kondisi badan yang kurang sehat.
"Kemarin badannya panas, saya bilang jangan kuliah dulu, dia enggak mau. Tetap pergi kuliah dia," kata Mansur saat itemui di rumahnya di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2017).
Menurut Mansur, MF merupakan anak yang punya semangat belajar yang tinggi. Dari sejak mengenyam pendidikan di sekolah, Mansur menyebut anaknya tidak pernah tinggal kelas.
"Selalu mendapat ranking. Rajin belajar dia. Makanya setelah mengalami bullying pun dia masih tetap kuliah," ujar Mansur.
Baca: Mahasiwa Korban Bullying Punya IPK di Atas Rata-rata
Pada kesempatan yang sama, sang ibu, Elis Sukarsih (57) menyebut anaknya gemar membaca. MF diketahui memiliki banyak koleksi buku di rumahnya.
Namun, Elis menyebut kegemaran anaknya ini justru membuatnya kurang bisa bersosialisasi dengan lingkungannya.
"Dia lebih cenderung senang main laptop, membaca buku dibanding main dengan teman-temannya," kata Elis.
Bullying terhadap MF di Kampus Universitas Gunadarma berawal dari beredarnya sebuah video yang beredar di media sosial yang memperlihatkannya sedang di-bully oleh beberapa teman sekelasnya.
Baca: Ayah Korban Bullying di Gunadarma Keberatan Anaknya Disebut Berkebutuhan Khusus
Dalam video tersebut tas MF tampak ditarik oleh seorang mahasiswa. MF tampak berusaha untuk melepaskan diri hingga terhuyung. Akhirnya dia berhasil lepas dan sempat melemparkan tong sampah kepada para pelaku bullying.