Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar Jalan Wahid Hasyim Diokupasi Pedagang dan Parkir Liar

Kompas.com - 01/08/2017, 21:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Trotoar di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat diokupasi pedagang kaki lima, ojek, hingga parkir liar pada malam hari.

Trotoar di area Sarinah, Lotus, hingga perempatan Jalan Sabang tampak penuh dan membuat pejalan kaki kesulitan berjalan.

(Baca juga: Wali Kota Bekasi Minta Ojek "Online" Tak Mangkal di Trotoar)

Saat Kompas.com melintasi jalan tersebut, Selasa (1/8/2017) malam, terdapat pedagang sate di perempatan Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Sabang yang berjualan hingga ke trotoar.

Meja-meja makan ditata di trotoar dan menjadi tempat makan bagi para pelanggan yang datang. Pedagang sate tersebut juga membakar satenya di trotoar.

Akibatnya, pejalan kaki yang melintas harus turun dan berjalan di jalan raya karena trotoar diokupasi. Pejalan kaki sampai harus berjalan berdampingan dengan motor dan mobil yang melintas.

Tidak jauh dari pedagang sate, terdapat halte yang biasa dijadikan titik temu antara ojek online dan pelanggannya.

Motor-motor diparkir begitu saja di badan jalan oleh pengemudi ojek yang sedang menunggu penumpangnya.

Trotoar yang ada di seberang pedagang sate dan pangkalan ojek, tepatnya di trotoar Sarinah, juga diokupasi.

Di sana, trotoar diokupasi parkir-parkir liar. Seorang pejalan kaki, Dwi, mengaku terganggu dengan banyaknya PKL dan parkir liar di trotoar itu.

"Sebenarnya kalau lihat yang kayak begini sih biasa ya, sudah biasa, tetapi kalau kebetulan lagi jalan (di trotoar) baru berasa deh kesalnya. Kayak di sana kan ada pedagang makanan jualan sampai ke trotoar, akhirnya kita yang ngalah jalan di jalan raya," ujar Dwi.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan, PKL sebenarnya masih diizinkan berjualan di trotoar pada malam hari. Namun, mereka tidak boleh mengokupasi seluruh trotoar.

"Kuliner malam itu kita mau tata jangan sampai trotoar itu dihabisin. Kalau trotoar itu 3 meter, ya 1 meter buat pejalan kaki. Ini khusus malam ya," ujar Yani.

Ia menyampaikan, pedagang harus diingatkan aturan main itu. Dia berjanji untuk mengevaluasi PKL yang ada di Jalan Wahid Hasyim.

(Baca juga: Ojek Pangkalan di Trotoar Palmerah Akan Ditertibkan)

Terkait ojek dan parkir liar, Yani juga meminta peran aktif masyarakat untuk berani memberi peringatan kepada para pelanggar.

"Masyarakat harus berani usir. Kita juga mau melibatkan penggiat trotoar karena kalau satpol kan terbatas," ujar Yani.

Kompas TV Sat Pol PP Razia PKL di Jalan dan Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com