Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanggapan Warga Bekasi soal Bus Transjabodetabek Premium

Kompas.com - 07/09/2017, 15:09 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Bus transjabodetabek premium rute Mega City Bekasi-Plaza Senayan diuji coba pada Kamis (7/9/2017) pagi hingga 20 September mendatang.

Warga Kota Bekasi sebenarnya menyambut baik kehadiran bus tersebut. Namun, beberapa dari mereka keberatan dengan tarif Rp 20.000 yang sudah ditetapkan.

"Harganya kalau menurut saya sebagai mahasiswa Rp 20.000 temasuk mahal sih kalau sarankan mungkin Rp 5.000 atau Rp 10.000," ujar Wendi (21) saat ditemui di halte bus Bekasi Barat.

Ia mengatakan, keberatan dengan tarif yang ditentukan, sebab tak sesuai dengan uang saku mahasiswa.

Baca: Uji Coba Bus Transjabodetabek Premium Dibagi Dua Keberangkatan

Meski fasilitas bus premium lebih baik, Wendi menyarankan agar tarif bus ini tidak berbeda dengan tarif bus pada umumnya.

Warga lainnya, Nita, seorang karyawan swasta, mengutarakan hal serupa.

"Harganya Rp 20.000? Waw, mahal juga ya, soalnya shuttle bus aja rata-rata saja Rp 15.000.  Kayaknya orang pada mikir kalau harganya segitu," kata Nita.

Mulanya Nita menanggapi positif kehadiran bus premium ini, terlebih lagi dengan fasilitas dan waktu tempuh yang lebih cepat.

Namun, dia kurang setuju jika tarif bus premium ditetapkan Rp 20.000 ribu. Nita mengatakan lebih baik menggunakan transportasi yang lebih terjangkau.

Sementara itu, warga lainnya Rizky (32), mengatakan tarif bus premium masih terjangkau, jika benar-benar dilengkapi dengan fasilitas juga ketepatan waktu keberangkatan bus.

"Kalau ada fasilitasnya dari bus ini sendiri dan busnya tepat waktu, terus ditambah bisa beroperasi pas siang sih saya setuju-setuju aja kalau tarifnya mahal. Soalnya kan saya kejar waktu buat kerja," kata Rizky.

Melihat tarif tersebut, Rizky mengatakan jika pada hari kerja, dia akan menggunakan bus premium.

Baca: Ini Fasilitas Bus Transjabodetabek Premium Rute Bekasi-Plaza Senayan

Namun jika hari libur dan tidak mengejar waktu, ia lebih memilih untuk menggunakan bus dengan harga yang lebih murah.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, terdapat beberapa fasilitas yang ditawarkan bus premium ini, antara lain WiFi, kamera CCTV, dan colokan listrik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com