Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Belum Siap Terapkan Larangan Sepeda Motor

Kompas.com - 07/09/2017, 16:58 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan meragukan usulan larangan sepeda motor dapat efektif jika diterapkan di wilayah mereka. Usulan tersebut datang dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang memuat usulan kebijakan lebih luas, berupa larangan sepeda motor di kawasan Bogor, Depok, Jakarta, dan Bekasi.

"Kami hargai usulan tersebut, tapi sepertinya kalau untuk saat ini, belum pas (diterapkan) karena itu jalan yang ramai pengendara dan angkutan umumnya belum siap," kata Kepala Seksi Pengembangan dan Pelayanan Angkutan Dishub Tangsel, Martha Lena, saat ditemui Kompas.com di kantornya, Kamis (7/9/2017).

Dari usulan BPTJ, terdapat dua ruas jalan di Kota Tangerang Selatan yang mereka rekomendasikan untuk pelarangan sepeda motor, yaitu Jalan Ir H Juanda di Ciputat dan Jalan Raya Serpong di Serpong.

Jalan Ir H Juanda merupakan ruas jalan yang menghubungkan perbatasan Jakarta Selatan (Lebak Bulus) dengan Kota Tangerang Selatan di Ciputat.

(baca: Pembatasan Sepeda Motor Diwacanakan Diterapkan di Bodetabek)

Adapun ruas Jalan Raya Serpong menghubungkan Kota Tangerang Selatan dengan Kota Tangerang.

"Coba bayangkan, di Ciputat ada kampus UIN. Banyak mahasiswa dan pekerja juga lewat sana, kecuali kalau sudah ada angkutan umum massal mungkin baru pas kebijakan larangan sepeda motor," ujar Martha.

Selain kondisi Jalan Ir H Juanda yang cukup sibuk, Jalan Raya Serpong juga merupakan ruas jalan utama yang panjang, dengan akses perumahan dan perkantoran di sekitarnya. Pada hari biasa serta akhir pekan, ruas jalan ini dipastikan ramai dilewati pengendara, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Kalau mau memberlakukan kebijakan itu, harus dikaji apa tujuannya, mendorong masyarakat naik angkutan umum atau apa. Kalau ke angkutan umum, kami akui transportasi umum di sini belum memadai dan jumlahnya sedikit, hanya 1.300-an armada," ucap Martha.

(baca: Kritik Franz Magnis untuk Larangan Sepeda Motor di Jakarta)

Usulan larangan sepeda motor belakangan ikut ditentang di Jakarta, dan berujung pada penundaan uji coba kebijakan tersebut. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sudah mengatakan bahwa uji coba larangan sepeda motor yang dijadwalkan 12 September 2017 ditunda atas dasar kajian terbaru dari Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com