Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pelaku Pelecehan Seksual di Jalan Pinang-Margonda

Kompas.com - 14/09/2017, 18:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Kepolisian tengah memburu pelaku pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di Jalan Pinang, kawasan Margonda, Depok.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Depok Inspektur Satu Jajang Rahmat menyatakan korban dapat mengenali ciri-ciri pelaku sehingga membantu polisi dalam penyelidikan.

"Ciri-ciri pelaku yang baru laporan kemarin oleh korban diketahui dengan jenis motor yang digunakan. Sebelumnya pernah kasus seperti ini, tapi korbannya tidak mengetahui ciri-ciri pelaku maupun motor yang digunakan," kata Jajang, di Mapolresta Depok, Kamis (14/9/2017).

Menurut Jajang, kasus pelecehan seksual di Jalan Pinang bukan yang pertama kali terjadi karena kasus serupa pernah dilaporkan pada tahun 2015.

"Kasus serupa sebelumnya pernah terjadi pada 2015, sama laporan sekarang. Jadi korban sudah dua yang melapor," ujar Jajang.

(baca: Jalan Pinang-Margonda, Depok, Rawan Aksi Pelecehan Seksual)

Aksi pelecehan seksual dikabarkan marak terjadi di Jalan Pinang. Ada sejumlah perempuan muda yang disebut menjadi korban, salah satunya D (23).

D menyatakan peristiwa yang dialaminya terjadi pada Senin (11/9/2017), dan mengaku sudah dua kali menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Pinang.

Peristiwa yang pertama terjadi sekitar Juni 2017. D sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolres Kota Depok dan berharap pelaku bisa ditangkap sehingga tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.

"Karena sudah banyak (korban) yang kena. Cuma enggak berani ngelapor," ujar karyawati tersebut, Selasa (12/9/2017).

Di Jalan Pinang dan sekitarnya banyak rumah kos khusus perempuan. Penghuninya rata-rata adalah mahasiswi ataupun karyawati, termasuk D.

D mengungkapkan dadanya diraba pelaku saat dia sedang berjalan kaki di Jalan Pinang. Pelaku datang tiba-tiba dengan mengendarai sepeda motor.

Kejadian tersebut berlangsung cepat. Setelah meraba dada D, pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor matic Honda Beat warna hitam dengan pelat nomor B 3720 EAA.

D sempat berteriak, namun situasi di lokasi saat itu sedang sepi sehingga tidak ada orang yang menolong atau menghentikan laju motor pelaku.

Menurut D, pola aksi yang digunakan pelaku saat peristiwa yang terakhir ini sama persis dengan yang digunakan pelaku pada peristiwa yang pertama, maupun yang dialami teman D lainnya.

Karena pada dua peristiwa yang terjadi pelaku selalu menggunakan helm, D tidak mengetahui persis apakah mereka adalah orang yang sama. Pada peristiwa yang pertama, pelaku diketahui menggunakan motor matic Honda Vario warna putih.

Kompas TV Seorang gadis berusia 15 tahun ditemukan tak sadarkan diri, setelah disekap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com