Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kasus Bayi Debora Harus Jadi Momentum Perbaiki Sistem Kesehatan"

Kompas.com - 15/09/2017, 16:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Massa dari Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok meminta Pemerintah Kota Depok memperketat pengawasan terhadap seluruh rumah sakit di kota tersebut. Hal itu disampaikan DKR saat menggelar unjuk rasa peduli Tiara Debora di depan Balai Kota Depok, Jumat (15/9/2017) siang.

Menurut DKR, pengawasan terhadap rumah sakit harus ditingkatkan agar buruknya layanan rumah sakit yang dialami Debora tidak terjadi di Depok.

Debora adalah bayi yang meninggal dunia karena tidak dirawat di ruang PICU oleh RS Mitra Keluarga, Kalideres, Jakarta Barat, lantaran orangtuanya tidak bisa memenuhi uang muka perawatan.

"Peristiwa meninggalnya bayi Debora harus jadi momentum untuk memperbaiki sistem kesehatan dan sistem pelayanan di Kota Depok. Untuk itu kami memperingatkan Pemkot Depok sebagai pihak yang bertanggung jawab mengontrol semua RS yang ada di Depok," kata koordinator pengunjuk rasa.

(baca: Kasus Bayi Debora dan Janji RS Mitra Keluarga Kalideres soal Pencabutan Izin)

Sebelum berunjuk rasa di depan Balai Kota, massa sempat berunjuk rasa di depan RS Mitra Keluarga Depok, di Jalan Margonda.

Unjuk rasa di depan RS Mitra Keluarga Depok dilakukan ketika massa aksi berjalan kaki dari pertigaan Ramanda menuju Balai Kota Depok.

Saat melintas di depan RS Mitra Keluarga, peserta aksi sempat berhenti selama sekitar lima menit untuk menyampaikan orasi.

"Rumah sakit harus punya tanggung jawab sosial. Jangan cuma memikirkan bisnis. Jadi pemerintah harus berani menutup rumah sakit yang tidak berpihak pada rakyat," ujar koordinator unjuk rasa DKR.

(baca: Dinkes DKI Beri Surat Teguran kepada RS Mitra Keluarga Kalideres)

Setelah berunjuk rasa di depan RS Mitra Keluarga, para demonstran melanjutkan aksi jalan kaki ke Balai Kota Depok.

Aksi peduli Debora di Depok berjalan tertib dan mendapat pengawalan aparat kepolisian serta Satpol PP Kota Depok.

Tiara Debora meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, pada Minggu (3/9/2017). Penyebabnya disebut karena tidak mendapat penanganan medis lantaran uang muka perawatan yang diberikan orangtuanya tidak mencukupi untuk biaya perawatan di ruang pediatric intensive care unit (PICU).

(baca: Aksi Peduli Debora Digelar Warga di Depan RS Mitra Keluarga Depok)

Kompas TV Kemenkes menyatakan Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta Barat, telah lalai dalam penanganan bayi Debora.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com