Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sewaktu Jadi Gubernur, Benarkah Djarot Ambil Dana Operasional Rp 4,5 Miliar/Bulan?

Kompas.com - 23/10/2017, 11:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sewaktu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat disebut mengambil semua dana operasional gubernur, wakil gubernur sebesar Rp 4,5 miliar setiap bulannya. Djarot menyebut kabar itu tidak benar.

"Tidak benar, tanyakan saja kepada mereka (Pemprov DKI)," kata Djarot saat diklarifikasi Najwa Shihab.

Najwa melakukan wawancara langsung dengan Djarot yang disiarkan langsung melalui YouTube, Instagram, dan Facebook, Minggu (22/10/2017), dengan topik "Djarot Setelah DKI".

Djarot menegaskan, dia tidak bisa mengambil dana operasional gubernur dan wakil gubernur. Dia hanya bisa mengambil salah satu saja.

Baca juga : Sekda: Djarot Berhak Dapat Dana Operasional Gubernur dan Wagub


"Tidak boleh diambil dua-duanya, harus salah satu. Dulu Pak Sekda bilang ke saya, boleh Pak. Aturannya enggak boleh, coba tanya Biro KDH, enggak boleh," ujar Djarot menegaskan.

Sama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai gubernur, Djarot mengaku membagi-bagikan dana operasional gubernur yang diterimanya kepada Sekda DKI, wali kota, bupati, dan juga staf.

"Tanyain aja pada Sekda, kemarin saya ketemu, kok begitu Pak Sek? Dia jawab enggak Pak, itu yang dulu..."

Baca juga : Jika Dilantik jadi Gubernur Definitif, Gaji Djarot Tetap sebagai Wagub

"Ngomonglah, Bapak dapat enggak dari kita? Dapat. Wali kota dapat enggak dari kita? Dapat, Bupati dapat enggak? Dapat. Tanya saja kepada mereka," kata Djarot lagi.

Menurut Djarot, dia tahu penggunaan dana operasional bukan untuk kebutuhan pribadinya. Dia mengaku menggunakan uang tersebut untuk memenuhi undangan resepsi warga, menyumbang untuk kematian, untuk karangan bunga, dan sebagainya.

"Jadi tidak benar itu, silakan cek ke Sekda," ucap Djarot menegaskan.

Kompas TV Djarot mengaku ingin bertemu Ahok, karena telah lama tak bertemu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com