Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menarik Pelajaran Berharga dari Kasus Jatuhnya Beton MRT

Kompas.com - 06/11/2017, 16:21 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya pembangunan infrastruktur di Jakarta menuntut kewaspadaan yang lebih bagi pengguna jalan. Meski dilakukan oleh instansi-instansi profesional, namun celah untuk terjadinya kecelakaan masih terbuka lebar.

Salah satu contoh paling hangat adalah kejadian jatuhnya beton pembatas proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Panglima Polim, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/2017).

Meski tidak ada korban jiwa, namun dampaknya menyebabkan luka ringan dan kerusakan sepeda motor milik salah satu pengguna jalan yang sedang melintas.

Baca juga : Pekerja MRT Terancam 9 Bulan Penjara jika Terbukti Lalai dan Sebabkan Beton Jatuh

Menanggapi hal ini, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan sangat penting untuk kedua belah pihak, antara kontraktor dan pengguna jalan untuk saling menjaga keamanan dan kenyamanan.

"Peristiwa (jatuhnya beton pembatas MRT) kemarin harus jadi pembelajaran berharga. Untuk pihak kontraktor sangat penting membenarkan SOP pengerjaan, terutama menyangkut masalah keamanan lingkungan sekitar, karena mereka membangun di ruang publik," ucap Jusri saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/11/2017).

"Sedangkan pengguna jalan perlu berantisipasi lebih ketika melintasi area-area proyek infrastrukur yang sedang marak di Jakarta," ucap Jusri lagi.

Baca : Jatuhnya Beton MRT Diakui Akibat Kelalaian

Kondisi pembangunan MRT di Panglima Polim, Jakarta Selatanstanly Kondisi pembangunan MRT di Panglima Polim, Jakarta Selatan
Menurut Jusri, bahaya bisa datang kapan dan dari mana saja, apalagi di jalur seperti Jakarta. Khusus pengguna kendaraan, baik motor atau mobil, saat melintasi proyek infrastruktur baiknya selalu mengantisipasi sejak dini.

Baca : Anies Minta MRT Ganti Minta Korban Jatohnya Beton Pembatas

Cara paling mudah adalah meningkatkan kewaspadaan dari enam sisi. Mulai dari depan, belakang, kiri, kanan, dan yang terpenting atas dan bawah.

"Dituntut kewaspadaan yang tinggi, biasanya hanya terpaku pada yang kelihatan seperti depan, belakang, kiri, kanan, tapi untuk atas bawah sering disepelekan. Kontraktor juga harusnya wajib melengkapi peralatan komunikasi yang jelas untuk masyarakat, contoh dari jarak 200 meter sudah diberikan tanda bila ada pengerjaan dan lain sebagainya," kata Jusri.

Baca juga : Polisi Periksa 3 Orang Terkait Jatuhnya Parapet MRT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com