JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan penataan kawasan Tanah Abang akan melibatkan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Penataan itu khususnya terkait alur penumpang kereta begitu mereka keluar dari Stasiun Tanah Abang.
"Kemarin saya sudah ngomong, jadi penataan kawasan Tanah Abang melibatkan PT KAI," ujar Andri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (8/11/2017).
Andri mengatakan, rencananya ada integrasi dengan angkutan di area stasiun. Dengan demikian, penumpang yang turun di Stasiun Tanah Abang bisa langsung melanjutkan perjalanan dengan angkutan lain. Pejalan kaki tidak perlu tumpah ke area jalan.
"Sehingga arus lalu lintas, dengan adanya penataan ini, bisa lebih baik lah," kata Andri.
Andri mengatakan nantinya moda transportasi yang ada di kawasan stasiun seperti ojek dan angkot juga akan ditata. Namun, penataannya masih akan dikaji terlebih dahulu.
Baca juga : Menengok Rumah di Pinggir Rel Tanah Abang hingga Celah Pipa Air...
Sebelum ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pejalan kaki menempati urutan kedua penyebab semrawutnya kawasan Tanah Abang.
Sandiaga menyatakan hal tersebut setelah melihat gambaran kawasan Tanah Abang yang diambil menggunakan kamera drone, Senin (6/11/2017) pagi.
"Temuannya ternyata (penyebab) kesemrawutan (Tanah Abang) itu adalah satu pembangunan jalan, nomor dua tumpahnya pejalan kaki yang keluar dari Stasiun Tanah Abang, dan ketiga banyak angkot yang parkir liar atau ngetem," ujar Sandiaga.
Pedagang kaki lima (PKL) memang memiliki dampak pada kesemrawutan kawasan Tanah Abang. Namun, kata dia, dampaknya tidak signifikan karena jumlahnya sedikit.
Baca juga : Pernyataan Sandi soal Pejalan Kaki Tanah Abang yang Menuai Kritik...