Berjalan ke belakang, kondisinya tetap sama. Di lokasi tersebut terdapat dapur umum atau yang kerap disebut pantry. Namun bukanlah pantry yang mewah, di tempat tersebut pantry berupa dapur kumuh yang jauh dari kata rapi dan bersih.
Sejumlah plafon pun terlihat berlubang. "Di sini kalau hujan itu air ngalir aja terus, bocor," sebut Erik.
Di lantai dua, terdapat ruang kerja Lurah, aula, ruang kerja Sekretaris Kelurahan dan ruangan staf. Di antara ruangan-ruangan tersebut hanya ruang Lurah saja yang tampak bagus.
"Ruang lurah sengaja dibuat rapi, takutnya ada tamu kan. Tapi ya serapi-rapinya ya cuma begini," ujar Erik.
Ruang staf pun sangat memprihatinkan. Udaranya sangat pengap karena minimnya jendela dan lubang angin. Sirkulasi udara hanya mengandalkan kipas angin dan sebuah AC yang tak lagi terasa udara dinginnya.
"Kita aja sedikit ngerasa panas, gimana kalau puluhan warga di sini. Pasti lebih terasa panas," lanjut Erik.
Ia berharap, rencana renovasi Kantor Kelurahan Jembatan Besi lekas terealisasi.