JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Pasar Tanah Abang merupakan salah satu kawasan belanja terbesar di Jakarta. Kawasan ini tak pernah sepi pengunjung. Ada pengunjung yang berbelanja ke dalam pasar, ada pula yang berbelanja di pedagang kaki lima (PKL) yang masih memenuhi trotoar di sana.
Ketika berbelanja, pengunjung juga perlu berhati-hati. Sebab, kawasan tersebut masih rawan tindak kriminal. Contohnya, belum lama ini seorang wartawati salah satu media nasional berinisial AG (21) mengalami aksi pemerasan oleh sejumlah orang yang disebutnya preman.
Berdasarkan keterangan beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang dijumpai Kompas.com di Blok G, pengunjung diimbau untuk lebih waspada. Para preman biasanya beraksi pada sore menjelang malam hari, setelah selesai menarik jatah iuran harian dari para PKL.
"Mereka biasanya selesai narik iuran, kadang suka minum-minum sampai mabuk. Nah kalau sudah ada yang mabuk, suka rusuh, lebih hati-hati saja," kata Agus, salah seorang PKL di kawasan Tanah Abang (bukan nama sebenarnya) kepada Kompas.com di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2017).
Baca juga : Menjajal Jadi PKL di Trotoar Pasar Blok F Tanah Abang, Hasilnya...
"Biasanya dipalak. Karena mereka juga enggak sendiri, pasti banyakan (dalam jumlah banyak)," ujarnya.
Baca juga : Dualisme Kuasa atas Ruang Sulitkan Pemprov DKI Benahi Tanah Abang
Oleh karena itu, sebaiknya pengunjung tidak berdandan mencolok maupun menggunakan perhiasan berlebih ketika berbelanja ke Tanah Abang.
Baca juga : Beragam Jenis dan Besaran Jatah Preman di Tanah Abang
"Sering (terjadi pemerasan) di sini, udah enggak kehitung jari. Ya paling sering cewek (jadi korban pemerasan), tapi cowok juga ada," tuturnya.
Agus dan Ani menyarankan para pengunjung berbelanja ke Tanah Abang pada pagi dan siang hari. Sebab saat itu preman masih sibuk menagih iuran ke PKL.