"Bekas ban enggak ada kalau (dilihat) pakai kasat mata. Tapi kalau pakai alat, ada mungkin," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra.
Baca juga: Polisi Tak Temukan Jejak Rem di Lokasi Kecelakaan Setya Novanto
Halim menduga, jejak rem mobil yang ditumpangi Novanto tak ada karena saat itu kondisi aspal tengah basah sehabis diguyur hujan.
Selain itu, airbag mobil yang ditumpangi Novanto juga tidak mengembang saat terjadinya kecelakaan. Padahal, seharusnya kantung udara itu mengembang jika mobil mengalami tabrakan dalam kecepatan tinggi.
Kompas.com mencoba menelusuri lokasi kecelakaan yang mengakibatkan Novanto harus dirawat secara intensif di rumah sakit.
Saat kejadian, mobil yang dikendarai Novanto menabrak tiang yang berada Jalan Permata Berlian, jalur menuju ke arah kawasan Permata Hijau.
Baca juga : Sebelum Tabrak Tiang, Mobil Setya Novanto Hantam Trotoar dan Pohon
Jika melihat jalan yang dilintasi Fortuner itu, mobil muncul dari arah Simpang Limo, yang bisa menembus Jalan Tentara Pelajar dan kawasan Cidodol.
Dari Simpang Limo menuju arah lokasi di mana mobil yang ditumpangi Novanto kecelakaan, terdapat dua jalur terpisah yang tidak boleh melawan arus.
Jalan dari Simpang Limo menuju arah Permata Hijau (jalur yang dilintasi Fortuner) terdapat tumpukan pasir. Meski bisa dilewati oleh satu mobil, mobil harus berkecepatan pelan karena tumpukan pasir memakan setengah badan jalan. Tumpukan pasir itu berjarak 300-400 meter dari lokasi kecelakaan mobil Fortuner.
Baca juga : Membandingkan Keterangan Pengacara Setya Novanto dengan Saksi Mata Kecelakaan
Mobil Fortuner mengalami kecelakaan dekat dengan pintu masuk Kompleks Permata Hijau. Di Kompleks ini ada satu pintu masuk dan dua pintu keluar.
Jarak antara dua pintu keluar itu 300 meter. Pintu keluar pertama dekat dengan Simpang Limo. Berkisar 300 meter kemudian terdapat pintu keluar kedua.
Pintu keluar kedua kompleks perumahan ini berjarak sekitar 250-300 meter dari lokasi kecelakaan. Namun, pintu keluar kedua biasa ditutup pada pukul 17.00 WIB.
Artinya, warga kompleks yang hendak keluar komplek di atas pukul 17.00 WIB harus menggunakan pintu keluar pertama. Pintu keluar pertama berjarak sekitar 500-600 meter dari lokasi kecelakaan.
Di antara pintu keluar pertama dan kedua terdapat tumpukan pasir yang membuat kendaraan yang melintas tidak bisa melaju kencang.
Salah seorang petugas keamanan kompleks yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dari keterangan rekannya yang sebelumnya berjaga, mobil Fortuner tersebut tidak terlihat keluar dari kompleks perumahan.
"Kalau dia masuk pasti di pintu masuk ada tinggalkan KTP. Nah langsung dioper ke mari. Tapi ini enggak ada," ujar petugas tersebut.