Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rusun Daan Mogot Resah Dengar Program Pangan Murah Akan Dihapus

Kompas.com - 24/11/2017, 05:20 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penghuni rumah susun (Rusun) Daan Mogot, Jakarta Barat mengaku mendapatkan kabar dari pengelola Rusun bahwa November 2017 ini menjadi bulan terakhir mendapatkan program pangan murah.

Mendengar hal tersebut, warga Rusun pun bertanya-tanya. Karena biasanya setiap bulan mereka bisa membeli daging sapi sebanyak 1 Kilogram (Kg), daging ayam 1 ekor, telur 15 butir dan beras 5 Kg hanya dengan Rp 85.500 menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau kartu ATM Bank DKI.

"Infonya bulan ini terakhir, gimana ya? Bingung kita," kata Rini salah seorang penghuni Rusun kepada Kompas.com, Kamis (23/11/2017).

Menurut Rini, dengan adanya program pangan murah dirinya merasa terbantu. Karena bahan makanan yang didapatnya bisa dibeli dengan harga yang terbilang murah.

"Padahal sudah membantu banget itu program pangan murah," ucap Rini.

Baca juga : Pemegang KJP: Tidak Ada Daging Tidak Apa-apa, Mending Diganti Beras

Rini mengeluhkan, jika program tersebut benar-benar dihapus, dirinya dan keluarga akan sulit untuk mengkonsumsi daging, apalagi harga daging di pasaran saat ini menurutnya cukup mahal.

"Kapan lagi saya sama anak-anak bisa makan daging murah," tambahnya.

Sopiah yang tinggal di Blok C Rusun Daan Mogot juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, jika di Rusun Daan Mogot program tersebut dihapuskan, maka dirinya akan menyambangi rusun lain yang masih menerapkan program pangan murah.

"Nyari ke rusun lain, mudah-mudahan bisa dan masih ada," kata Sopiah yang telah tinggal di Blok C selama 2 tahun ini.

Sopiah pun mempertanyakan mengapa pengelola Rusun Daan Mogot tidak bisa menjelaskan mengapa program tersebut ditiadakan.

"Mereka juga enggak tahu, katanya nanti Januari dikabari lagi," ucapnya.

Baca juga : Sandi Akan Penuhi Dana yang Diminta Dharma Jaya buat Daging Bersubsidi

Slamet, seorang penjual bakso di Rusun Daan Mogot mengatakan, meski dirinya tidak memakai daging sapi dari program pangan murah, namun untuk konsumsi sehari-hari bahan pokok itu cukup membantu.

"Belanja jadi irit. Di pasar mana ada daging sapi sekilo Rp 35 ribu, cuma di program ini aja," ucap Slamet.

Kompas.com masih mencoba menghubungi pihak pengelola rusun untuk mengonfirmasi hal ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com