Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terobos "Busway", Dewi Perssik Bersikukuh Dapat Diskresi dari Polisi

Kompas.com - 05/12/2017, 10:26 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedangdut Dewi Perssik alias Depe bersikukuh mendapatkan diskresi dari kepolisian untuk masuk ke jalur transjakarta, akhir November silam.

Hal itu disampaikan kuasa hukum Depe, Awan Maha Buwana, selepas membuat laporan di Polda Metro Jaya, Senin (4/12/2017) malam.

"Ada diskresi itu sesuai dengan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002. Demi kepentingan umum, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, petugas polisi bisa mengambil tindakan sesuai penilaian sendiri dan waktu itu mobil Mas Angga (suami Depe) masuk busway karena membawa orang sakit dan mendapat diskresi," ucap Awan.

Diskresi itu, lanjut Awan, diperoleh secara lisan dari anggota polisi yang mengawal Depe kala itu. Kendati begitu, baik Awan maupun Depe, enggan mengungkap identitas polisi tersebut.

Baca juga: Suami Dewi Perssik Laporkan Petugas Transjakarta ke Polisi

"Secara lisan itu diperbolehkan dan saya sudah sampaikan ke Dirlantas. Saya enggak bisa ungkap siapa orangnya, saya sudah sampaikan. Enggak bisa diungkapkan karena kasihan," ucapnya.

Adapun pada saat kejadian tersebut, anggota polisi yang mengawal Depe tertinggal dan masih berada di Jalan Arteri, sedangkan Depe sudah berada di depan Pejaten Village.

"Kami enggak tahu, ya, kenapa bisa ketinggalan, ini situasional seperti itu. Saya kira bapak polisi ini sudah berbuat demi kemanusiaan dan melakukan diskresi itu sesuai undang-undang," pungkas Awan.

Baca juga: Laporkan Petugas Transjakarta, Suami Dewi Perssik Bawa Bukti Video dan Pemberitaan Media

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com