Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Peninggaran, Sarang Narkoba di Jakarta Selatan

Kompas.com - 14/12/2017, 13:44 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menjaring 33 orang yang diduga terlibat peredaran atau konsumsi narkoba dalam penggerebekan yang dilakukan di Kampung Peninggaran, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (14/12/2017),

Kampung yang terletak di pinggir rel kereta Kebayoran Lama itu memang 'ditandai' sebagai kantong penyalahgunaan narkoba. Maret 2016, kampung itu pernah digerebek dengan temuan narkoba.

Kini narkoba kembali ditemukan di samping barang ilegal lain seperti senjata tajam, senjata api, elektronik curian, dan minuman keras.

Warga yang ditangkap di rumahnya karena ditemukan ada narkoba kebanyakan  perempuan. Mereka mengaku tak tahu menahu soal narkoba yang diduga milik pasangannya. Ibu-ibu lansia juga sempat terlibat saling tuding tentang adanya rumah penitipan narkoba.

Baca juga : Jadi Bandar Judi Togel, Tukang Bakso dan Ojek di Tebet Ditangkap

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, kondisi di pinggir rel itu memang rawan jadi sarang narkoba.

"Tempat kumuh ini tempat menggunakan (narkoba) yang memungkinkan. Sudah dua kali penggeledahan, nanti kami koordinasi apakah disentuh setiap hari atau ada alternatif," kata Mardiaz.

Camat Kebayoran Lama Sayid Ali mengatakan, bukan hanya polisi, pihaknya juga sudah sering menertibkan kegiatan terlarang di sana.

"Itu ibu-ibu penjual miras sudah kami gerebek, ternyata sekarang dia berjualan di rumah, bandel, ya kami informasikan ke polisi," kata Sayid.

Yang dilakukan jajaran pemerintahan selama ini, kata Sayid, yakni menyampaikan ke pengurus RT dan RW setempat untuk mengawasi pendatang. Warga yang menjadi biang onar selama ini kebanyakan adalah pengontrak.

"Banyak orang situ bawa orang luar. Sudah kami imbau agar semua yang ngontrak dan ngekos didata jelas. Karena kadang mereka ini pintar-pintarnya nyari kesempatan," ujar Sayid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com