Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Beton Pembatas di Tanah Abang, Pejalan Kaki Sulit Menyeberang

Kompas.com - 21/12/2017, 16:23 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan pembatas jalan atau road barrier di tengah Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang, Jakarta Pusat menyulitkan pejalan kaki yang ingin menyeberang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com Kamis (21/12/2017) siang, pembatas jalan beton yang dicat kuning tersebut dipasang rapat-rapat tanpa celah.

Kalaupun ada celah kosong, hanya terdapat pada salah satu titik zebra cross yang ada di dekat tangga pintu masuk Stasiun Tanah Abang.

Dengan demikian, pejalan kaki yang ingin menyeberang dipusatkan pada titik tersebut.

Baca juga: Anies Tutup Jalan Jatibaru Tanah Abang, Ini Kata Pejalan Kaki hingga Sopir Angkot

Para pejalan kaki harus berebut jalan dengan mobil, motor, bus, bahkan truk untuk bisa menyeberang, baik dari arah Stasiun Tanah Abang maupun dari Jatibaru Raya.

Setiap pejalan kaki menyeberang, klakson mobil dan motor saling bersahutan di sana. Mereka nampak tak sabar menunggu para pejalan kaki menyeberang.

Road barrier beton berwarna kuning terpasang di tengah dan trotoar Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Road barrier beton berwarna kuning terpasang di tengah dan trotoar Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).
Beberapa pejalan kaki juga nampak berteriak kepada para pengendara yang membunyikan klakson mereka.

Akibatnya, kemacetan terjadi karena kendaraan mengantre menunggu pejalan kaki selesai menyeberang.

Baca juga: Pengamat: Konsep Penataan Tanah Abang Setengah-Setengah

Adapun trotoar yang ada di lajur menuju Jatibaru atau Blok F semakin sempit setelah dipasang beton pembatas, seng, dan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangannya.

Sesekali, Kompas.com harus memiringkan badan agar muat melewati kumpulan pejalan kaki dan PKL yang ada di sana.

Kompas TV Pemprov DKI Jakarta berencana akan menutup jalan di Tanah Abang sebagai lokasi berjualan pedagang,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com