Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Perdebatan PKL dan Satpol PP di Trotoar Tanah Abang

Kompas.com - 28/12/2017, 15:59 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang kaki lima yang berada di sekitar Jalan Jatibaru, Tanah Abang diberi tenda untuk berjualan di dekat Stasiun Tanah Abang.

Namun, beberapa PKL tidak mendapat tenda dan tetap berjualan di atas trotoar. Saat Kompas.com menyambangi trotoar sekitar Jalan Jatibaru, nampak dua orang PKL beradu argumen dengan petugas Satpol PP.

"Bapak Ibu jangan jualan di sini, ganggu orang jalan. Nanti kalau ditabrak orang gimana?" kata seorang petugas Satpol PP mengingatkan PKL yang berjualan di atas trotoar, Kamis (28/12/2017).

"Enggak apa-apa, Pak. Tabrak saja, masa jalan kaki enggak pakai mata," kata seorang PKL.

Baca juga: PKL Tanah Abang Sudah Didata, Sandiaga Pastikan Tak Ada Penambahan Tenda

PKL Tanah Abang berdebat dengan petugas Satpol PP DKI Jakarta karena tidak mau ditertibkan. PKL minta Pemprov DKI menyediakan lapak khusus bagi mereka, Jumat (22/12/2017).Kompas.com/David Oliver Purba PKL Tanah Abang berdebat dengan petugas Satpol PP DKI Jakarta karena tidak mau ditertibkan. PKL minta Pemprov DKI menyediakan lapak khusus bagi mereka, Jumat (22/12/2017).
Petugas Satpol PP itu terus memberitahu para PKL untuk tidak berjualan di atas trotoar. Selain menggangu lalu lintas, para PKL juga bisa terinjak-injak pejalan kaki.

"Bukannya apa-apa, Mak. Saya kasihan sama Emak, nanti kalau terinjak bagaimana?" kata Satpol PP itu lagi.

Setelah itu, terlihat seorang pria dewasa menghampiri PKL itu yang merupakan seorang wanita tua.

"Kasihan, Pak. Kasih saja jualan, sama-sama cari makan," kata pria tersebut kepada petugas Satpol PP.

Baca juga: 60 Menit Sandiaga dan Lulung di Tanah Abang...

PKL Tanah Abang berdebat dengan petugas Satpol PP DKI Jakarta karena tidak mau ditertibkan. PKL minta Pemprov DKI menyediakan lapak khusus bagi mereka, Jumat (22/12/2017).Kompas.com/David Oliver Purba PKL Tanah Abang berdebat dengan petugas Satpol PP DKI Jakarta karena tidak mau ditertibkan. PKL minta Pemprov DKI menyediakan lapak khusus bagi mereka, Jumat (22/12/2017).
Merasa mendapat dukungan, si ibu malah menyodorkan uang Rp 5.000 kepada petugas Satpol PP.

"Minta berapa, sini saya kasih. Mau rokok? Kopi? Apa air es?" ucap ibu itu.

Mendengar ucapan tersebut, petugas Satpol PP tertawa. Ia menolak tawaran dan meninggalkan PKL itu.

Baca juga: Sandiaga Terbesit Ide Bikin Co-working Space di Blok G Tanah Abang

Sebelumnya, penutupan Jalan Jatibaru merupakan upaya Pemprov DKI dalam menata PKL Tanah Abang yang biasa berjualan di trotoar.

Para PKL diberikan tempat di atas Jalan Jatibaru untuk berjualan dan disediakan tenda secara gratis. Jalan Jatibaru ditutup untuk lalu lintas mulai pukul 08.00-18.00.

Kompas TV Warga mengapresiasi penataan Tanah Abang dan mengemukaan sejumlah masukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com