Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Hidupkan Pasar Blok G Sejak Era Jokowi, Ahok, hingga Anies

Kompas.com - 15/01/2018, 09:39 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta masih mencari lokasi lahan bagi pedagang Blok G Tanah Abang yang ingin direvitalisasi. Gedung Blok G yang saat ini ditempati para pedagang dinilai sudah tidak layak.

Sejumlah pedagang yang sebelumnya menempati kios-kios di gedung tersebut, satu per satu mulai meninggalkan lokasi.

Tidak mudah untuk menghidupkan Pasar Blok G itu. Sejumlah cara telah dilakukan sejak era Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga era Gubernur Jakarta saat ini, Anies Baswedan.

Era Jokowi

Sejumlah cara pernah dilakukan Jokowi untuk menarik para pengunjung untuk meramaikan Blok G Tanah Abang.

Mengadakan kupon berhadiah untuk pengunjung pasar, khususnya yang berbelanja di Pasar Blok G Tanah Abang. Kupon tersebut berhadiah utama satu unit mobil. Syaratnya pengunjung yang datang dan berbelanja minimal Rp 150.000 akan mendapatkan satu kupon undian mobil Toyota Etios Valco.

Baca juga : Pengunjung Pasar Blok G Kembali Diimingi Hadiah Mobil

Mempromosikan Blok G Tanah Abang kepada tamu negara. Jokowi mengajak para tamunya mendatangi Tanah Abang.

Pada 2014, Jokowi mengajak pendiri Facebook Mark Zuckerberg pada 2014. Keduanya berkeliling dari Blok G hingga Blok A. Kejadian itu sukses menarik ribuan pengunjung untuk datang ke Blok G walau hanya sekedar melihat Jokowi.

Baca juga : Kala Pedagang Tanah Abang Bilang Thank You ke Mark Zuckerberg

Presiden Filipina Rodrigo Duterte hingga Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengelilingi Tanah Abang.

Baca juga : Saat Warga Menunggu Jokowi dan Duterte di Pasar Tanah Abang Blok A

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali mendatangi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2013). Dia memeriksa beberapa fasilitas yang seharusnya sudah diperbaiki oleh PD Pasar Jaya.KOMPAS.com/Fabian Januarius Kuwado Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali mendatangi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2013). Dia memeriksa beberapa fasilitas yang seharusnya sudah diperbaiki oleh PD Pasar Jaya.

Era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Saat pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Pemprov DKI ingin membongkar habis Pasar Blok G.

"(Aspek) yang diubah adalah keseluruhan. Dari lahan yang ada akan dibagi-bagi untuk pasar, parkir, dan sarana lainnya," kata Asisten Manajer Teknik dan Tata Kelola Bangunan Pasar Tanah Abang Blok G Iwan Oscandar saat itu, Senin (6/4/2015).

Baca juga : Ahok: Blok G Mesti Dibongkar Habis!

Salah satu penyebab Blok G sepi adalah minimnya lahan parkir. Tempat parkir di sana hanya bisa untuk kendaraan roda dua. Sementara, cukup banyak pedagang yang membawa barang dagangannya dengan mobil. Belum lagi lahan untuk parkir pengunjung yang harus berebutan dengan kendaraan pedagang di sana.

Ahok berencana membuat Blok G jadi pasar modern dengan cara menyambungkan bangunan dengan membangun skybridge Blok G ke bangunan pasar lain yang ramai pengunjung.

Baca juga : Ahok Mimpi Jadikan Blok G Tanah Abang seperti Grand Indonesia

Dia berharap, dengan perombakan secara menyeluruh nanti, Blok G bisa memiliki fasilitas dan nilai bisnis yang sama dengan pasar-pasar lain di Tanah Abang. Namun, sampai saat ini, skybridge yang ingin dibangun Ahok masih belum jelas.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ketua fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus, dan Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis di Blok G, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (15/4/2015). KOMPAS.COM/KURNIA SARI AZIZA Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ketua fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus, dan Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis di Blok G, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Era Anies Baswedan

Anies Baswedan ingin melanjutkan pembangunan Blok G yang sempat terhenti. Saat ini, Pemprov DKI masih mencari lahan untuk merelokasi sementara para pedagang.

Lahan yang diincar adalah lahan milik pengusaha Robby Sumampow untuk disewa. Namun, Pemprov DKI kalah cepat. Lahan seluas 3.000 meter persegi itu telah disewakan ke pihak ketiga sejak 2017.

Baca juga : Blok G Akan Dirobohkan dan Dibangun Ulang, PD Pasar Jaya Masih Buat Desainnya

Soal cara Anies-Sandi membolehkan pedagang kaki lima (PKl) berjualan di jalan di kawasan Jati Baru, Jakarta Pusat, para pedagang Blok G merasa tak senang.

Mereka mengatakan bahwa kebijakan memperbolehkan berjualan di jalan sama saja dengan mematikan usaha mereka di Blok G. Para pedagang Blok G merupakan pedagang yang sebelumnya menjadi PKL dan direlokasi ke Blok G.

Baca juga : Blok G Akan Dibongkar, Pedagang Minta Dipindah Dekat Stasiun

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Dirut Transjakarta Budi Kaliwono berjalan di kawasan Tanah Abang, Jumat (22/12/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Dirut Transjakarta Budi Kaliwono berjalan di kawasan Tanah Abang, Jumat (22/12/2017).

Kompas TV Pro Kontra masih mewarnai rencana revitalisasi blok G pasar Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com