Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Ada 3.000 Kartu OK Otrip yang Beredar untuk Masyarakat Jakarta

Kompas.com - 16/01/2018, 08:29 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Pelayanan Pengembangan Bisnis & SDM PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, hingga saat ini sudah 3.000 kartu OK Otrip yang beredar di masyarakat. Kartu tersebut dapat dibeli di beberapa halte transjakarta.

"Sampai sekarang lebih kurang sudah 3.000 kartu OK Otrip yang beredar, artinya yang sudah dimiliki warga," ucap Welfizon kepada wartawan di Terminal Kampung Melayu, Senin (15/1/2018).

Menurut Welfizon, kartu OK Otrip sudah mulai beredar di masyarakat sejak pertama kali diluncurkan pada 22 Desember 2017. Selain untuk angkot OK Otrip yang saat ini mulai diuji coba, kartu tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk naik transjakarta yang terintegrasi.

"Jadi, masyarakat bisa menikmati tarif Rp 3.500 dengan kartu ini di seluruh gate transjakarta dalam durasi tiga jam. Jadi, saat tap in pertama hingga tap in terakhir selama tiga jam tarifnya itu maksimal Rp 3.500," kata Welfizon.

Baca juga: Selama Uji Coba, Naik Angkot OK Otrip di Duren Sawit Bisa Tanpa Kartu Khusus

Uji coba Ok Otrip wilayah Jakarta Timur di Kampung Melayu, Senin (15/1/2018)Stanly Ravel Uji coba Ok Otrip wilayah Jakarta Timur di Kampung Melayu, Senin (15/1/2018)

Sementara untuk penerapan kartu, diakui Welfizon, hanya berlaku untuk satu orang. Hal ini terkait pemannfaatan satu tarif dalam kurun waktu tiga jam yang diberikan transjakarta.

"Karena berdurasi, jadi ini time desk card makanya kami menerapkan satu kartu untuk satu orang. Kami harapkan Februari nanti masyarakat sudah memiliki kartu ini agar bisa menikmati program OK Otrip," katanya.

Baca juga: Naik Angkot OK Otrip, Penumpang Harus Tap In dan Tap Out

Sementara untuk menggenjot peredaran kartu, Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan belum tertarik mencoba memasarkan di lokasi lain selain halte transjakarta.

"Sebetulnya memungkinkan saja untuk di lokasi lain, tetapi kami akan coba di channel-channel kami dulu. Jika nantinya ada potensi, baru kami lanjutkan di lokasi lain," katanya.

mezanin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com