Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Gubernur Anies Perhatikan Kesejahteraan Penarik Becak

Kompas.com - 17/01/2018, 10:12 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membuat peraturan gubernur (pergub) untuk mengatur operasional becak di kampung-kampung di Jakarta.

Anies menyampaikan, aturan untuk becak beroperasi perlu dibuat untuk menghadirkan keadilan bagi semua pihak di Ibu Kota.

"Kenapa saya melakukan ini? Karena kami ingin Jakarta kota yang berkeadilan, kota yang memberi kesempatan kepada semua," ucap Anies, Selasa (16/1/2018).

Anies meminta semua pihak untuk bersimpati pada penarik becak. Menurut dia, warga menjadi penarik becak bukan karena mereka ingin memiliki pekerjaan itu. Mereka menjadi penarik becak demi mendapat penghidupan yang baik.

"Abang becak yang selama ini bekerja di kampung-kampung, mereka juga ingin hidup sejahtera dan bisa mendapatkan penghasilan yang baik. Nah, kami mengatur untuk itu," ujarnya.

Baca juga : Anies: Kami Akan Atur Becak Tetap Dalam Kampung, Tidak di Jalan

Anies menegaskan tidak pernah berencana mengatur becak untuk beroperasi di jalan-jalan raya di Jakarta.

Dia hanya berencana membuat pergub untuk mengatur operasional becak di kampung-kampung yang warganya membutuhkan kehadiran becak.

Menurut Anies, selama ini becak masih banyak beroperasi di Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Utara. Alasannya, keberadaan becak masih dibutuhkan warga di kampung-kampung.

Becak-becak yang selama ini beroperasi itulah yang akan dibuatkan payung hukumnya, bukan menghadirkan becak di tempat yang baru, apalagi di jalan protokol.

Payung hukum itu akan dibuat Anies demi melindungi para penarik becak yang selama ini merasa tidak aman bekerja karena harus kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP untuk bisa beroperasi meskipun hanya di kampung-kampung.

"Jadi, mengatur yang selama ini ada. Hanya selama ini kejar-kejaran karena tidak pernah diatur, jumlahnya enggak diatur, rute mereka tidak diatur, rute dalam kampungnya itu," kata Anies.

Penarik becak di stasiun Tanjung Priok Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018). Perhatian terhadap penarik becak kembali diberikan oleh Gubernur Anies Baswedan. Ia berharap becak tetap beroperasi di rute khusus di JakartaKompas.com/Setyo Adi Penarik becak di stasiun Tanjung Priok Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018). Perhatian terhadap penarik becak kembali diberikan oleh Gubernur Anies Baswedan. Ia berharap becak tetap beroperasi di rute khusus di Jakarta

Disambut baik penarik becak

Rencana Anies untuk memperhatikan nasib penarik becak di Jakarta disambut antusias para penarik becak. Mereka berharap keinginan gubernur tersebut tidak sekadar janji.

Satu yang mereka inginkan, jangan ada lagi pelarangan untuk becak beroperasi.

Muhaimin (60), pria yang menarik becak sejak 1973 itu bercerita, seumur hidupnya di Jakarta selalu dikejar-kejar petugas ketertiban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com