Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patah Tulang, 2 Korban Robohnya Konstruksi LRT Masih Dirawat di RS

Kompas.com - 23/01/2018, 13:33 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua korban runtuhnya box girder LRT di Jalan Kayu Putih Raya, Pulogadung, Jakarta Timur, yakni Ahmad K dan Wahyudin, sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Columbia Asia di Pulomas Barat.

Doktor Himawan Selaku Direktur RS Columbia menjelaskan, keduanya mengalami luka yang lebih serius dibanding tiga korban lainnya yang sudah diperbolehkan pulang.

"Kondisi pasien sejauh ini sudah stabil, tapi memang masih kita perlukan observasi lanjutan terhadap satu pasien yang mengalami patah pada tulang dada depan," ucap Himawan kepada media di Pulo Mas, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2018).

Menurut Himawan pasien yang mengalami patah pada tulang dada atas nama Ahmad Kumaedi. Ketika ditanya mengenai penyebabnya, Himanan menjelaskan karena terjatuh.

"Bukan dari tertekan benda keras, kelihatanya murni karena jatuh," kata Himawan.

Baca juga : Dirut Jakpro: Semua Prosedur Keselamatan Kerja Dijalankan Sebelum Konstruksi LRT Roboh

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif, kunjungi dua korban robohnya box LRT di Pulogadung, Selasa (23/1/2018)Stanly Ravel Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif, kunjungi dua korban robohnya box LRT di Pulogadung, Selasa (23/1/2018)

Sedangkan satu korban lainya, yakni Wahyudin, harus istirahat total selama kurang lebih hingga tiga minggu ke depan karena mengalami patah pada tulang pubis.

"Untuk saudara Wahyudin terdapat patah pada tulang pubis atau kemaluan. Kami sudah lakukan CT scan dan hasilnya sesuai. Saat ini dia perlu bedrest total sekitar tiga minggu," katanya.

Pada intinya, lanjut Himawan, kedua pasien kini dalam kondisi stabil dan sudah bisa berkomunikasi. Tim dokter masih melakukan observasi hingga keadaan pasien pulih.

Baca juga : Sandiaga: Robohnya Box Girder LRT Itu Black Swan

BPJS Tanggung Semua Biaya Korban

Sementara itu, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif memastikan biaya perawatan korban akan ditanggung sepenuhnya,

yang datang berkunjung mengatakan turut berduka terhadap insiden yang dialami kelima korban saat sedang bekerja.

"Kelima korban dalam peristiwa ini adalah peserta kami dan kami jamin mereka tidak akan mengeluarkan biaya apapun atas kejadian kecelakaan kerja yang menimpanya. Semua biaya pengobatan akan kami tanggung sampai sembuh,” kata Krishna saat menemui korban.

Petugas mengecek kondisi pasca robohnya kontruksi proyek LRT di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/01/2018). Direktur Utama Jakarta Propertindo (JakPro) Satya Heragandhi menyampikan, robohnya LRT tersebut berawal saat petugas sedang melakukan pemasangan antar-span box P28 ke P29.MAULANA MAHARDHIKA Petugas mengecek kondisi pasca robohnya kontruksi proyek LRT di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/01/2018). Direktur Utama Jakarta Propertindo (JakPro) Satya Heragandhi menyampikan, robohnya LRT tersebut berawal saat petugas sedang melakukan pemasangan antar-span box P28 ke P29.

Krishna melanjutkan, BPJS Ketenagakerjaan juga akan memberikan manfaat program Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB).

Baca juga : Anies Pastikan Robohnya Box Girder Tak Ganggu Jadwal Penyelesaian Proyek LRT

STMB ini merupakan pengganti upah bulanan bagi korban yang tidak dapat masuk bekerja akibat kecelakaan kerja tersebut.

"Kami lihat ini kasus kecelakaaan kerja, kami memberikan santunan selama mereka tidak bekerja, Enam bulan sebesar 100 persen dan enam bulan berikutnya santunannya 75 persen. Kami juga berikan kepastian untuk mereka mendapat kepastian kerja kembali," ucap Krishna.

Box girder pada proyek koridor satu LRT di Jalan Kayu Putih Raya, Jakarta Timur, roboh pada Senin (22/1/2018) dini hari.

Ada lima pekerja yang menjadi korban robohnya box girder tersebut. Dua korban mengalami patah tulang dan tiga korban lainnya telah diizinkan pulang dari rumah sakit. Hingga saat ini, pihak terkait masih melakukan investigasi mengenai penyebabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com