Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Minta Sopir Angkot Tanah Abang Tak Dengarkan Suara Politis

Kompas.com - 30/01/2018, 16:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Organda DKI Jakarta mengumpulkan sopir angkot Tanah Abang sore ini untuk mencari solusi masalah penutupan Jalan Jatibaru. Namun, para sopir angkot diminta untuk komitmen dengan kesepakatan yang dihasilkan dalam forum nanti.

"Jangan solusi sudah mau A, ada suara-suara politis, besok berubah lagi. Saya bilang jangan didengarkan itu suara-suara politis, saya enggak mau," kata Dewan Pembina Unit Organda Angkutan Lingkungan DKI Petrus Tukimin di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (30/1/2018).

Petrus menduga ada yang menunggangi aksi demo sopir angkot kemarin. Sebab, seharusnya kemarin sopir angkot diundang berbicara dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah di kantor.

Namun, sopir angkot lebih memilih untuk turun ke jalan untuk berdemo. Petrus menduga ada provokator di balik aksi itu.

Baca juga : Aksi Mogok Sopir Angkot Tanah Abang dan Berbagai Tuntutannya...

Kata Petrus, sebenarnya mereka berencana untuk demo lagi hari ini. Namun, Organda mengajak mereka berkumpul.

"Kemarin bilang mau demo lagi sekarang, cuma saya sudah telepon-telepon, saya bilang kumpul deh, percuma (kalau demo)," ujar Petrus.

Dia berharap forum nanti bisa menghasilkan solusi yang disepakati kedua belah pihak. Petrus nanti akan menyampaikan bahwa mereka harus menghargai aturan yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta sehingga Jalan Jatibaru tidak bisa dibuka untuk saat ini.

Dia juga akan menjelaskan penutupan Jalan Jatibaru tidak akan selamanya. Sebab Pemprov DKI berencana untuk merenovasi Blok G dan membangun skybridge.

Baca juga : Sopir Angkot Tanah Abang Minta Transjakarta Explorer Tak Beroperasi

"Ini yang harus saya sampaikan nanti sore kepada mereka semua," ujar dia.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah juga mengatakan akan mengikuti keinginan para sopir angkot asalkan tidak membuka Jalan Jatibaru.

"Pokoknya apa yang disampaikan nanti oleh pengemudi kepada operator, saya akan luluskan. Saya ikuti, kecuali membuka (Jalan Jatibaru) itu. Mau pake ganjil genap kek, apa kek, diikuti," ujar Andri.

Baca juga : Izin Polisi Belum Keluar, Aksi Mogok Sopir Angkot Tanah Abang Batal

Kompas TV Penutupan jalan di Depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, masih menuai ketidakpuasan dari para sopir angkot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com