Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Fatahillah Kota Tua, Pengunjung Bisa Lihat Gerhana Bulan dari Layar Besar

Kompas.com - 31/01/2018, 18:58 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kota Tua Jakarta Barat menjadi salah satu tempat untuk menyaksikan gerhana bulan, Rabu (31/1/2018) malam. Dari pantauan Kompas.com pukul 18.00 WIB persiapan terus dilakukan untuk menyambut gerhana bulan total yang diperkirakan berlangsung pukul 21.00 WIB.

"Kami siapkan satu layar besar untuk pengunjung menyaksikan fase gerhananya. Nanti ada satu teropong dari tiga teropong yang kami siapkan untuk diteruskan ke layar besar," ucap Kepala Unit Pelaksana Kawasan Kota Tua Novriadi S Husodo yang ditemui di lokasi sore ini.

Ratusan pengunjung juga sudah memadati areal Taman Fatahillah. Mereka duduk-duduk sembari bercengkrama satu sama lain menanti fase gerhana bulan tersebut.

Baca juga : Jelang Gerhana Bulan, Museum IPTEK TMII Mulai Dipenuhi Warga

"Saya sudah di Fatahillah sejak pukul 14.00 WIB. Sengaja kesini karena dekat, bisa diakses dengan Transjakarta," ucap Tota Kristiani (24) warga Muara Baru yang datang bersama dua saudaranya.

Hal yang sama juga diungkapkan Heru (24) warga Jembatan Lima yang datang bersama pacarnya. Ia penasaran karena fenomena gerhana ini terjadi 150 tahun sekali.

"Saya baru tahu kemarin setelah ramai dibicarakan di sosial media bahwa Kota Tua akan ada nonton bareng gerhana. Saya penasaran belum pernah melihat gerhana," ucap Heru.

Saat ini dilaporkan kondisi cuaca di Fatahillah Kota Tua berawan. Nampak bulan purnama di sisi timur mulai menampakkan diri.

Baca juga : Ada Gerhana Bulan Total, MUI Tangsel Imbau Warga Shalat Gerhana

Kompas TV Diperkirakan menimbulkan gelombang setinggi 1-2,5 meter di perairan Laut Jawa bagian tengah, serta gelombang setinggi 2,5-3 meter di laut Jawa Bagian Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com