Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gadungan Dibekuk di Panti Pijat

Kompas.com - 02/02/2018, 09:22 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Abdillah (36) dibekuk pihak kepolisian setelah mengaku-ngaku sebagai anggota polisi. Dari keterangannya, dia menjadi polisi gadungan untuk menjaga diri.

Di rumahnya, Abdillah menyimpan berbagai macam atribut kepolisian seperti seragam, air soft gun, tanda kepangkatan, sabuk, dan baret serta satu unit mobil Daihatsu Sigra warna merah bernomor B 2523 TOZ dengan plat dinas kepolisian.

"Kejadian bermula dari laporan anggota di lapangan. Mereka melihat ada mobil dengan plat dinas diparkir di depan panti pijat di Bekasi Utara. Kemudian begitu tersangka keluar kami  tanyakan. Dia mengaku sebagai anggota," kata Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Wijonarko dalam keterangannya, Kamis (1/2/2018).

Pihak kepolisian curiga. Saat ditanyakan nomor NRP miliknya, tersangka tidak bisa menjawab. Polisi akhirnya menggeledah rumah tersangka dan mendapati berbagai atribut kepolisian dan air soft gun tersebut.

"Kami juga masih memeriksa tersangka soal penggunaan plat nomor kepolisian dan untuk apa sebenarnya ia melakukan perbuatan ini," kata Wijonarko.

Abdillah tak menyangka tindakannya berujung di rumah tahanan. Ia mengaku menggunakan atribut kepolisian untuk menjaga diri.

"Hanya untuk menjaga diri. Soal sedang apa di panti pijat, panti itu milik saya," kata Abdillah.

Baca juga : Polisi Gadungan di Jaksel Gunakan dan Jual Narkoba Hasil Sitaan

Abdillah dijebloskan ke Rumah Tahanan Polres Metro Bekasi untuk mempertanggung jawabkanya perbuatanya. Ia dijerat dengan Pasal 508 KUHP dengan ancaman 1 bulan kurungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com