Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Anies Lindungi Warga Jakarta dari Air Kiriman Katulampa...

Kompas.com - 06/02/2018, 07:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Penyebab banjir di Jakarta bisa berasal dari mana saja. Beberapa waktu masalah berasal dari proyek pembangunan yang menyebabkan jalan protokol tergenang. Saat ini, masalah berasal dari hulunya.

Status Siaga 1 di Bendung Katulampa sejak Senin (5/2/2018) membuat Provinsi DKI Jakarta harus bersiap-siap. Air kiriman akan datang dan bisa membanjiri daerah aliran Sungai Ciliwung.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung mengambil langkah menghadapi air kiriman Bendung Katulampa. Dia memantau situasi di Pintu Air Manggarai sore hari ketika ketinggian air di sana baru 780 cm dengan status Siaga 3. Sore itu, posisi air kiriman dari Bendung Katulampa sudah berada di pos Depok.

Baca juga: Hadapi Air Kiriman dari Bogor, Ini Instruksi Anies untuk SKPD

"Pukul 15.00 di Katulampa memang sudah turun, tadi 240 (cm) sekarang posisinya 140 (cm), tetapi air sudah sampai di Depok," ujar Anies saat meninjau Pintu Air Manggarai.

Anies mengingatkan masyarakat waspada. Anies tidak mau warga menganggap enteng air kiriman ini, khususnya untuk warga yang tinggal di daerah aliran Sungai Ciliwung.

"Saya ingatkan kepada seluruh warga di daerah aliran Sungai Ciliwung harap waspada potensi limpahan air yang sangat deras dan amat tinggi, jangan dianggap enteng," ujar Anies.

Instruksikan SKPD

Anies meminta seluruh jajaran Pemprov DKI dalam posisi siaga. Pintu-pintu air harus dibuka semua. Pompa air milik Dinas Bina Marga dan Dinas Sumber Daya Air harus siap digunakan. Selain itu, ketinggian air laut juga harus diperhatikan.

"Di Muara Baru ada lebih dari 20 mobile pompa siaga di sana. Kami akan monitor terus ketinggian air laut yang mudah-mudahan tidak akan tambah tinggi," ujar Anies.

Seusai meninjau Pintu Air Manggarai, Anies langsung menulis instruksi untuk SKPD-SKPD terkait. Instruksi tersebut disebar lewat WhatsApp. Isinya mengingatkan SKPD mempersiapkan datangnya air kiriman Katulampa.

"Sekali lagi saya instruksikan semua jajaran untuk jalankan pesan Operasi Siaga Ibu kota, yaitu siap, tanggap, dan galang," ujarnya.

Baca juga: Anies: Waspada Limpahan Air Deras, Jangan Dianggap Enteng

Untuk wali kota, Anies meminta mereka berkoordinasi dengan semua pasukan kerja untuk turun ke wilayah masing-masing. Untuk BPBD, Anies minta untuk memastikan informasi terkait genangan sampai ke seluruh bagian, khususnya warga yang ada di daerah aliran Sungai Ciliwung.

Untuk Dinas Sumber Daya Air, pasukan biru diminta bersiap di titik rawan banjir. Pasukan biru harus memastikan tidak ada sampah yang menyumbat saluran air dan pompa-pompa harus berfungsi.

Anies juga meminta Dinas Sosial menyiapkan sandang dan pangan jika ada pengungsian warga. Dinas Sosial harus merespons cepat jika mendapat info warga mengungsi.

Dinas Lingkungan Hidup diminta mengantisipasi penumpukan sampah di pintu air. Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup juga diminta menyiapkan mobile toilet di pengungsian. Kemudian, Anies meminta Dinas Pemadam Kebakaran cepat dalam mengevakuasi pengungsi saat dibutuhkan. Anies juga memberi instruksi untuk Dinas Perhubungan.

Baca juga: Anies Prediksi Kiriman Air dari Katulampa Tiba di Jakarta Pukul 18.00

Halaman:


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com