Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mempersiapkan OK Otrip agar Diterima Sopir Angkot Tanah Abang...

Kompas.com - 07/02/2018, 07:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Dinas Perhubungan DKI Jakarta sedang mempersiapkan penerapan OK Otrip di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pengusaha angkot yang memiliki trayek di kawasan Tanah Abang diajak bicara untuk menyepakati teknisnya.

Ada beberapa hal yang harus disesuaikan. Dinas Perhubungan sudah mengundang pengusaha angkot untuk membicarakan hal itu. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, rapat pertama itu menghasilkan kesepakatan membentuk tim kecil.

"Hasil rapatnya mempercepat pelaksanaan OK Otrip dengan membentuk tim kecil," ujar Andri ketika dihubungi, Selasa (6/2/2018).

Baca juga: Sandiaga Akan Sesuaikan Target OK Otrip untuk Angkot Tanah Abang

Andri mengatakan, tim tersebut yang akan menyusun trayek, rencana operasi, jumlah kendaraan yang dibutuhkan, dan kelengkapan administrasi.

Tim ini terdiri dari perwakilan Dishub, PT Transjakarta, Organda, operator atau koperasi, pemilik angkot, dan sopir angkot.

Masalah tarif

Tarif rupiah per kilometer yang ditawarkan Dishub kepada pengusaha angkot yang ikut OK Otrip adalah Rp 3.459,36 per kilometer. Awalnya, pengusaha angkot meminta tarif dinaikkan menjadi sekitar Rp 3.800 per km.

Namun, demi mempercepat penerapan OK Otrip, tarif ditetapkan mengikuti ketentuan awal Dishub terlebih dahulu, yaitu Rp 3.459,36 per km.

"Untuk sementara, kami pakai tarif lama biar cepat implementasinya," kata Andri.

Angkot Ok Otip Kampung Melayu-Duren Sawit siap beroperasi, Senin (15/1/2018)Stanly Ravel Angkot Ok Otip Kampung Melayu-Duren Sawit siap beroperasi, Senin (15/1/2018)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pengusaha angkot Tanah Abang sepakat dengan tarif OK Otrip. Kata dia, hal yang lebih menarik bagi pengusaha dan sopir angkot adalah kepastian gaji yang akan diterima sopir.

Selain itu, sopir juga akan mendapat BPJS, gaji ke-13, dan pengadaan mobil baru.

Baca juga: Menanti Realisasi OK Otrip untuk Sopir Angkot Tanah Abang...

Mereka juga meminta dibuatkan kesepakatan antara pengusaha angkot dan pihak koperasi. Sandiaga berharap semua persiapan ini bisa cepat selesai.

"Mereka targetnya mempercepat, saya kasih waktu dua bulan. Mereka bilang, mereka ingin yang lebih cepat, ya, kami lihat saja nanti hasilnya," ujar Sandiaga.

Modifikasi rute

Salah satu hal yang juga dipersoalkan adalah masalah rute. Angkot yang beroperasi dalam sistem OK Otrip memiliki target perjalanan 190 km per hari. Untuk trayek OK Otrip lainnya, target ini bisa tercapai karena rutenya panjang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com