Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepasang Remaja di Depok Jual Celurit ke Geng Motor Rp 580.000 Per Buah

Kompas.com - 10/02/2018, 09:35 WIB
Iwan Supriyatna,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Penjaga Gangguan dan Antikerusuhan (Jaguar) Polresta Depok mengamankan IB (16) dan NZ (17) yang tengah membawa beberapa celurit berukuran hingga satu meter di Halte Kampus Universitas Indonesia (UI) pada Kamis (8/2/2018) dini hari.

Kepala Tim Jaguar Polresta Depok Iptu Winam Agus mengatakan, penangkapan itu dilakukan berkat penyamaran anggota Tim Jaguar yang menyamar menjadi geng motor dan berniat membeli senjata tajam.

"Kepada anggota kami yang menyamar harga celurit yang ditawarkan seharga Rp 580.000," kata Winam kepada Kompas.com, Sabtu (10/2/2018).

Menurut Winam, harga celurit tersebut memang relatif mahal, karena celurit tersebut berbahan besi baja dengan panjang hampir satu meter.

(Baca juga: Sepasang Remaja Penjual Celurit Dikenakan Wajib Lapor)

Terkait hal tersebut, pihak kepolisian masih mendalami dari mana kedua remaja itu bisa mendapatkan celurit tersebut dan kemana saja jalur pemasarannya.

"Masih didalami lebih lanjut, dari mana dapat senjata tajam itu dan kemana saja dijualnya," tutur Winam.

Namun demikian, karena kedua pasangan tersebut masih di bawah umur, mereka pun kemudian hanya dikenakan wajib lapor.

"Masih di bawah umur, setelah orang tuanya dipanggil, diberikan sanksi wajib lapor," kata Winam.

Kompas TV Polisi menemukan banyak senjata tajam yang sengaja dibawa di dalam tas/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com