Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot Tanah Abang Mulai Angkut Penumpang Lagi

Kompas.com - 22/02/2018, 18:06 WIB
David Oliver Purba,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir angkot Tanah Abang telah kembali beroperasi pada Kamis (22/2/2018) sore. Sebelumnya, pada Kamis pagi ini puluhan sopir angkot melakukan aksi mogok untuk menolak sejumlah syarat dalam program OK Otrip.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, puluhan angkot yang sebelumnya mogok dan memarkirkan kendaraanya di Jalan Jatibaru Raya mulai mengangkut penumpang. Begitu juga dengan para sopir yang sebelumnya duduk bersantai di sekitar kawasan tersebut telah membubarkan diri.

Para sopir berencana melakukan aksi mogok hingga ke Balai Kota. Namun, niat tersebut diurungkan.

Pemilik angkot dari Koperasi Kolamas Petrus Tukimin mengatakan, para sopir memang berencana mendatangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berdialog terkait syarat tersebut. Namun, rencana itu dibatalkan karena perwakilan sopir angkot telah menemui Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah di kantornya.

Baca juga : Tolak Syarat OK Otrip, Sopir Angkot Tanah Abang Mogok Beroperasi

"Setelah rapat saya giring mereka untuk berbicara. Mereka bilang kalau enggak bisa selesai ya (mereka akan) ke Gubernur. Tapi mereka sudah mulai ngerti ya," ujar Petrus, Kamis sore.

Petrus mengatakan, perwakilan sopir yang telah menemui Andri memberitahukan kepada para sopir bahwa penolakan terhadap syarat OK Otrip yang mereka keluhkan telah disampaikan.

Meski belum mendapatkan solusi pasti, para sopir angkot masih bersedia untuk menunggu dan berdialog.

Perwakilan sopir angkot, kata Petrus juga memberikan penjelasan terkait sejumlah informasi yang salah dimengerti oleh para sopir angkot.

Baca juga : Rekomendasi Tanah Abang Tak Ditanggapi, Polisi Ingatkan Anies...

Puluhan sopir angkot Tanah Abang menolak sejumlah syarat program OK Otrip yang dianggap memberatkan, Kamis (22/2/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Puluhan sopir angkot Tanah Abang menolak sejumlah syarat program OK Otrip yang dianggap memberatkan, Kamis (22/2/2018).
Sopir angkot resah karena ada pembatasan jumlah armada angkutan Tanah Abang yang bisa mengikuti OK Otrip. Petrus mengatakan bahwa pemilik dan sopir angkot bebas memilih untuk ikut program OK Otrip atau tidak.

Petrus juga menyampaikan bahwa mereka telah menawarkan kepada Dishub DKI untuk membeli angkot mereka bila nantinya pembatasan tersebut benar dilakukan.

Selain itu, Petrus juga menjelaskan berbagai keuntungan yang bisa didapatkan dengan mengikuti program OK Otrip yang saat ini belum terlalu dipahami para sopir angkot.

Baca juga : Mempersiapkan OK Otrip agar Diterima Sopir Angkot Tanah Abang...

"Mereka anggap OK Otrip dipaksakan dengan harga rupiah per kilometer dan target kilometer yang semaunya Dishub, ternyata tidak. Mau ikut boleh, yang enggak ikut juga enggak apa-apa," ujar Petrus.

"Tapi pandangannya sekarang kapan lagi pengemudi dapat gaji UMP, kapan lagi berpenghasilan pasti. Ini program bagus tapi ada tahannya," ujar Petrus.

Kompas TV Mulai Sabtu (3/2) pagi angkutan kota yang sebelumnya dilarang kini kembali diperbolehkan melintas di jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com