Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub: Jarak Tempuh Tak Tercapai karena Sopir Angkot Kebanyakan "Ngetem"

Kompas.com - 23/02/2018, 06:59 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Masdes Aroufi mengatakan, pendeknya jarak tempuh yang didapatkan sopir mikrolet Tanah Abang disebabkan para sopir membuang waktu untuk "ngetem" dibanding beroperasi.

Menurut para sopir angkot, jarak tempuh yang mereka bisa dapatkan per hari lebih kurang 100 kilometer. 

Padahal, kata Masdes, jarak tempuh bisa lebih panjang jika waktu ngetem digunakan untuk menarik penumpang.

Hal itu disampaikan Masdes setelah melakukan kajian terhadap mikrolet M 08 trayek Tanah Abang-Kota.

Baca juga: Dishub Rekomendasikan Transjakarta Naikkan Tarif Rupiah Per Kilometer OK Otrip

Masdes mengatakan, beberapa waktu yang lalu pihaknya melakukan kajian dengan menaiki sejumlah mikrolet dari berbagai trayek, termasuk M 08.

Para petugas Dishub DKI dan PT Transjakarta menaiki angkot layaknya seorang penumpang.

"Kami bersama (petugas) PT Transjakarta survei, kami naik angkota dari subuh pukul 05.00 sampai pukul 23.00. Saya siapkan sekitar 30 orang," ujar Masdes di Kantor Dishub DKI Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Saat menaiki mikrolet tersebut, petugas mendapati banyak sopir yang terlalu lama ngetem. Dia memperkirakan, para sopir hanya memanfaatkan 60 persen waktu dari pukul 05.00 hingga 23.00 untuk beroperasi, sedangkan 40 sisanya untuk "ngaso".

Selain itu, juga ada sopir yang beroperasi pada waktu tertentu, misalnya pukul 06.00 hingga 10.00, atau jam sibuk lainnya. Setelah itu, para sopir tak lagi beroperasi dan pulang.

Baca juga: Kalau Dibatasi, Nanti Angkot Manual Tergerus Angkot OK Otrip

Masdes mengatakan, setelah mengikuti program OK Otrip, para sopir tak akan bisa berperilaku demikian.

Para sopir memiliki jam kerja dan jam istirahat. Semakin sedikit jarak tempuh yang mereka dapatkan, bayaran tarif rupiah per kilometer yang mereka dapatkan juga akan semakin sedikit.

Selain itu, para sopir juga akan didamping petugas Dishub DKI dan petugas dari PT Transjakarta setiap beroperasi.

"Mereka hanya manfaatkan 60 persen waktu, 40 persen lagi dia ngaso atau pulang lebih awal. Nanti mereka akan ada dua sif,istirahat 1 jam. Nah dengan simulasi yang kemarin, mereka bisa mencapai 175 km per hari," ujar Masdes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com