Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target OK Otrip bagi Sopir Angkot di Tanah Abang Diturunkan

Kompas.com - 26/02/2018, 13:43 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan kajian terkait protes para sopir angkot di Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang merugi setelah Jalan Jatibaru ditutup.

Dari hasil kajian sementara, kata dia, sejumlah persyaratan program OK Otrip untuk sopir angkot Tanah Abang akhirnya diturunkan, seperti jumlah kilometer per hari.

"Kami sudah lakukan survei dan memang OK Otrip di dalam kota dan luar kota tidak sama karena permasalahannya beda. Kami lakukan survei, range-nya itu berada di lebih kurang sekitar 175 kilometer per hari. Kalau yang di luar 195 karena lebih lancar, jalanan lebih lengang," kata Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/2/2018).

Ia mengatakan, penyesuaian jumlah kilometer itu dilakukan setelah pihaknya melakukan survei operasi angkot secara normal.

Selain soal jumlah kilometer, Andri juga menyebut agar para sopir tak usah khawatir slot program OK Otrip yang kurang dari jumlah armada. Sebab, menurut dia, sisa armada yang tak kebagian OK Otrip bisa dialihkan.

Baca juga: Sandiaga Ingin Ada Formula OK Otrip Khusus untuk Tanah Abang

"Langkah awal hasil kemarin rapat dengan para sopir kami mau tau, nih, kami akan data dari 200 sekian (sopir), yang kami butuhkan 92, akhirnya yang akan kami bahas terkait kelebihannya ada 116," ujar Andri.

Kepada yang tidak masuk OK Otrip, Andri mengatakan, mobil dan sopirnya akan dicek surat-surat, kelengkapan, dan usia mobilnya. Jika masih layak, akan dibentuk tim untuk menyalurkan ke trayek lain.

"Seandainya enggak ada armadanya masa kami pikirin? Kalau enggak ada suratnya? Inilah yang saya kasih waktu, saya bilang saya minta data dari pemilik angkot biar yang punya kasih ke saya. Dia minta waktu satu minggu," ujar Andri.

Andri juga meminta agar para sopir tak usah khawatir soal syarat KTP DKI. Menurut dia, persyaratan KTP tak begitu penting bagi Pemprov DKI Jakarta. Peserta OK Otrip nanti akan diajukan oleh pemilik mobil atau operator tempat angkot bernanung.

"Yang enggak boleh itu tiba-tiba orang lain bukan sopir, bukan penduduk DKI masuk. Yang penduduk DKI tiba-tiba masuk saja enggak boleh. Yang diutamakan sopir eksisting," ujar Andri.

Soal tarif per kilometer yang belum disepakati, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan hal tengah dikaji Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

"Nanti ditentukan LKPP," ujar Budi.

Pekan depan, kemungkinan sudah keluar skema OK Otrip baru bagi sopir angkot Tanah Abang.

Sebelumnya, puluhan sopir angkot berunjuk rasa di Balai Kota dan DPRD DKI, bahkan mogok operasi. Sopir angkot itu mengeluh pendapatan mereka menurun setelah Jalan Jatibaru ditutup untuk memfasilitasi pedagang kaki lima dan transjakarta dioperasikan di daerah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com