JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya akan membersihkan dan memperbaiki sejumlah danau di Jakarta Utara setelah proyek penataan Danau Sunter selesai pada Minggu (25/2/2018).
Pada Selasa (27/2/2018), Kompas.com mengunjungi sejumlah danau yang terletak di Jakarta Utara.
Danau Sunter Barat yang terletak tidak jauh dari Danau Sunter menjadi danau pertama yang dikunjungi.
Baca juga : Menurut Anies, Danau Jakarta Bersih kalau...
Berdasarkan pantauan Kompas.com, kondisi air Danau Sunter Barat terlihat berwarna hijau lumut. Sampah pun tidak banyak ditemukan di tengah danau.
Berbeda dengan suasana Danau Sunter yang ramai digunakan berolahraga dan memancing, suasana di Danau Sunter Barat justru sepi. Hanya ada beberapa orang yang tampak duduk-duduk di pinggir danau.
"Kalau di sini jarak antara permukaan air dan daratan agak jauh sih. Jadi susah juga kalau mau mancing atau main-main," kata Rasman, seorang warga yang ditemui Kompas.com.
Meskipun begitu, trotoar di sisi utara danau sudah terlihat rapi dilengkapi dengan bangku, blindpath, dan tempat sampah.
Sejumlah pohon juga ditanam di sepanjang trotoar dan membuat suasana menjadi teduh.
Selanjutnya, Kompas.com mengunjungi Waduk Sunter Utara yang berada di kawasan Papanggo. Seperti di Danau Sunter Barat, suasana di Waduk Sunter Utara juga terpantau sepi.
Hanya ada beberapa petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup yang sedang bertugas di sana.
Pantauan Kompas.com, sisi timur Waduk Sunter Utara memang dipenuhi berbagai macam sampah.
"Sampah mah ada saja. Ini kan air dari kali-kali ngalir ke sini semua makanya sampahnya ada banyak," kata Kuswantoro, salah seorang petugas.
Ia mengatakan, setiap harinya ada enam kubik sampah yang dapat terkumpul.
Sementara itu, di tepi danau sudah ditanam sejumlah pohon yang berjejer rapi, sedangkan salah satu sudut danau dipenuhi rumah semipermanen milik warga.
"Di sini enggak ramai karena ini kan bukan tempat wisata, tetapi setiap hari selalu ada saja yang datang ke sini, minimal buat ngadem-lah," kata Kuswantoro.
Meskipun begitu, Syuhada, salah satu warga yang ditemui, menyampaikan bahwa jalan sekeliling Waduk Rawabadak kerap dipenuhi warga ketika sore tiba.