Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Penghuni Rusun Pesakih soal Tarif Air yang Berbeda-beda

Kompas.com - 02/03/2018, 05:22 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

Keluhkan kualitas air

Selain perbedaan harga dengan tetangganya, warga mengeluhkan kualitas air. Suleha merasakan perbedaan kualitas air sejak tiga tahun lalu tinggal di sini dan saat ini. Ia adalah salah seorang penghuni hasil relokasi rumah di kawasan Palmerah.

"Dulu itu airnya masih kuning, ke cucian juga gitu. Malah ada kayak ulet-ulet kecil. Sekarang emang udah bersih (dan) bening tapi airnya licin kalau ke kulit bikin gatel, kadang bau kaporit. Buat cuci baju sih aman enggak ada kuning nodanya, mungkin dari (kaporit) itu kali ya," jelas Suleha.

Hal senada dikatan Sulis. Ia memilih menggunakan air dari rusun hanya untuk mandi dan mencuci serta usaha warung kopinya di lantai bawah. Sementara untuk masak, ia membeli air galon. 

"Kalau untuk warung airnya ambil dari selang di taman aja. Enggak bayar dan enggak kena bayaran sewa," kata Sulis. 

Yulis, Tata Usaha Rusun Pesakih mengatakan kalau di kantor pengelola rusun telah menerima keluhan penghuni terkait biaya air yang berbeda-beda dan masalah kualitas air.

"Sekarang yang lagi banyak protes soal bayaran air sejak sudah tidak subsidi lagi. Kita kan menghitung tagihan berdasarkan meteran," kata Yulis.

Petugas melakukan pengecekan meteran yang kemudian menuliskan harga serta ukuran per meter kubik pada lembar yang tertempel di jendela masing-masing rumah.

Keluhan terkait kualitas air juga telah diterima oleh kantor pengelola, tapi ia mengaku tak merasakan hal serupa dengan penghuni rusun.

"Ada yang bilang badannya gatal-gatal sama air di sini. Tapi kami di sini pakai air enggak apa-apa padahal sama aja," tambah Yuli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com