Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Kendala Hambat Trans Patriot Segera Beroperasi di Bekasi

Kompas.com - 02/03/2018, 13:04 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Persiapan agar bus Trans Patriot beroperasi di Kota Bekasi terus dilakukan. Dishub Kota Bekasi mengungkapkan, saat ini bus Trans Patriot menunggu hasil lelang operator untuk bisa dioperasikan kembaki.

Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi Harun Al Rasyid mengungkapkan, keberadaan Trans Patriot sangat diperlukan untuk membuat warga tertarik beralih ke kendaraan umum. Namun untuk bisa menjalankan kebijakan itu perlu ada kesiapan.

"Pertama kebijakan makro dari pemerintah kota. Kedua manajemennya termasuk administrasi," ucap Harun, Jumat (2/3/2018).

Harun mengemuakan, belajar dari pengadaan bus terdapat kesalahan administrasi. Ia mengatakan, bus-bus tersebut barang negara yang perlu diubah platnya dari merah menjadi kuning. Namun ternyata hal itu membutuhkan waktu.

Baca juga : Begini Kondisi Bus Trans Patriot Bekasi

"Jadi target waktu meleset. Tidak gampang mengubahnya dari plat merah ke kuning. Kalau mau diubah harus ada operator dulu serta bus manajemen korporatnya jelas," kata Harun.

Menurut dia, jalan keluarnya ada dua. Pertama menunjuk BUMD seperti yang dilakukan Trans Jakarta dengan membentuk BLU.

Namun BUMD di Kota Bekasi tidak memiliki catatan bisnis di bidang transportasi.

"Waktu pertama perkenalan, kita bisa menunjuk untuk penugasan. Tapi opsi ini butuh waktu untuk mengubah akta notaris," ucap Harun.

Kedua dengan lelang kepada publik yang dilakukan secara terbuka. Nanti diundang operator berpengalaman termasuk dari BUMN.

"Ini yang sedang dilakukan. Itu kenapa Trans Patriot terkendala, molor waktunya dari target yang direncanakan," kata Harun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com