Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Persidangan, Jaksa Putar MP3 Ceramah Terdakwa Bom Thamrin

Kompas.com - 13/03/2018, 13:05 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum memutarkan rekaman MP3 berisi ceramah yang disampaikan terdakwa kasus peledakan bom Jalan MH Thamrin, Aman Abdurrahman, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018).

Rekaman itu diputar dan diperdengarkan kepada saksi Adi Jihadi yang dihadirkan dalam persidangan.

"Boleh MP3-nya diperdengarkan di persidangan?" tanya Jaksa Mayasari.

Baca juga: Pelaku Bom Kampung Melayu Hadiri Ceramah Murid Terdakwa Bom Thamrin

Sebelum mempersilakan, Ketua Majelis Hakim Akhmad Jaini menanyakan durasi rekaman yang akan diputar.

Mayasari mengatakan akan memutar potongan isi ceramah Aman.

"Yang mau diperdengarkan itu rekaman yang disita, ya?" tanya Jaini.

Baca juga: Pembuat Wadah Bom Thamrin Mengaku Ingin Hijrah ke Suriah

"Yang disita memang tidak dibawa, tetapi persis sama," jawab Mayasari.

Jaini mempersilakan rekaman itu diputar.

Saat rekaman diputar, terdengar suara seorang pria menyampaikan isi ceramah.

Baca juga: Mendekam di Penjara, Terdakwa Bom Thamrin Minta Muridnya Teruskan Dakwah

Ceramah itu berisi larangan menyekutukan Tuhan dan sebutan musyrik bagi orang yang menyekutukan-Nya.

Setelah itu, jaksa bertanya kepada Adi.

Apakah rekaman tersebut sama dengan rekaman yang pernah dia dengar beberapa tahun lalu, dan apakah Adi mengenal suara dalam rekaman itu.

Baca juga: Pembuat Wadah Bom Thamrin Mengaku Awalnya Ingin Ledakkan Gedung DPR/MPR

Namun, Adi tidak mengingatnya.

Dalam persidangan tersebut, Adi mengaku pernah mendengarkan rekaman MP3 berisi ceramah Aman.

Dia mendapatkan rekaman itu dari temannya yang bernama Rizal.

Baca juga: Kajian Terdakwa Bom Thamrin Jarang Disampaikan Majelis Dakwah Lain

"Pernah dengar (ceramah), tentang tauhid. Saya mendengar sekilas di mobil saja," kata Adi.

Adapun rekaman MP3 itu disebut dalam dakwaan Aman.

Aman didakwa menggerakkan orang melakukan berbagai aksi terorisme, termasuk bom Thamrin.

Rekaman MP3 itu dinilai sebagai salah satu cara Aman menggerakkan orang melakukan teror. Materi yang disampaikan Aman diambil dari buku atau kitab seri materi tauhid karangannya.

Kompas TV Sidang dengan terdakwa Aman Abdurahman alias Abu Sulaiman menghadirkan tiga orang saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com